Sekitar 65 Persen Sampah Organik Dibuang ke TPA, Warga Diminta Memilah

Ketua Bank Sampah Kota Hijau Kaltim Wilayah Selatan Abdul Rahman

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Memilah sampah dari rumah sudah harus dilakukan warga. Karena, sekitar 65 persen sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) adalah sampah organik.

“Jadi kita mengajak warga itu bisa memilah sampah dari sumber. Jadi kalau sampah itu sudah dipilah dari sumber bisa dimanfaatkan,” ujar Ketua Bank Sampah Kota Hijau Balikpapan Selatan Abdul Rahman saat kegiatan 1 juta ton eco Enzyme, di Sepinggan, Balikpapan, Sabtu (23/10/2021).

“Otomatis sampah yang dibuang itu tinggal residu karena sampah an organiknya itu bisa dibawa ke bank sampah,”

Menurutnya, sampah yang telah dikelola tersebut, nantinya justru bisa menghasilkan pendapatan. Seperti yang dilakukan sekolah-sekolah yang masuk kategori Adiwiyata di Balikpapan

“Kelanjutannya itu karena ini permentasi selama tiga bulan jadi setelah panen ini kita kembali lagi panggil siswa atau sekolah-sekolah Adiwiyata ini untuk memanen kembali hasil yang dibuat hari ini,” ujarnya

Dia menjelaskan, sampah yang sudah dipilah-pilah tersebut, kemudian dibawah ke Bank Sampah . Sehingga dia meminta warga sudah mulaiu memilah sampah dari rumah agar bisa dimanfaatkan.

“Kita punya Bak Sampah ini alhamdulilah sudah satu Balikpapan, kita dibawah. Kita mengimbau warga harus memiliah, kita sudah harus sadar sekarang tentang bahaya perubahan iklim itu sendiri,” ujarnya

“Kita mau sampah itu bisa dimanfaatkan dari sumber. Kalau sampah di manfaatkan dari sumber, dari rumah sudah dipilah itu tidak akan jadi sampah. Jadi sampah itu sudah bisa dimanfaatkan di bank sampah,”

Sampah yang dibawa ke bank sampah bisa dipakai membayar angsuran, membeli sembako hingga membuat tabungan emas. Sejauh ini sudah ada 125 tabungan emas dari 315 nasabah bank sampah.

“Caranya tinggak membawa sampah sudah terpilah dari rumah, jadi dari sumbernya harus dipilah supaya memiliki nilai ekonomis,” katanya.

“Kalau tidak dipilah dari rumah, sampah organik tidak  bisa dimanfaatkan, sampah anorganiknya tidak bisa dimanfaatkan. Jadi setelah ada pemilahan dari sumber semua bisa di manfaatkan,”

Kata dia, sejauh ini telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan yakni Dinas Lingkungan Hidup maupun kelurahan, BUMN hingga perusahaan

“Kita kalau penampungan ada gudang sendiri , kita gudang kita sendiri dapat bantuan dari CSR Angkasa Pura 5 tahun 2020, operasional kendaraan kita dapat dari Pegadaian,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.