Sekolah Dasar dan PAUD Boleh Pakai Bos untuk Pengenalan Cagar Budaya Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sejak awal 2018 aktif mengedukasi pentingnya pemeliharaan cagar budaya ke sekolah-sekolah terutama usia dini tingkat TK dan sekolah dasar.

Sejak pengalihan kewenangan cagar budaya dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2017 lalu, Disdik Kota memiliki tanggung jawab bersama terhadap keberadaan cagar budaya Balikpapan.

Tercatat terdapat 111 cagar budaya yang tersebar disejumlah lokasi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, Muhaimin mengatakan pengenalan cagar budaya dapat dilakukan sekolah dengan menjadi cagar budaya sebagai destinasi pendidikan. Karena itu pihaknya telah meminta sekolah dapat melakukan kunjungan guna pengenalan cagar budaya pada siswa usia dini.

“Nah kita mulai mengenalkan bahwa kita punya 111 cagar budaya. Baru taraf pengenalan kembali cagar budaya, kan itu banyak cagar budaya yang kita miliki. Seperti tugu Australia, bungker Jepang, makam Jepang dan lainnya yang ada di kawasan pemukiman maupun yang berada di lokasi wisata,” katanya (20/9/2018).

Kegiatan tersebut menurut Muhaimin didukung dengan dana operasional sekolah yang peruntukan salah satu untuk kegiatan pengenalan cagar budaya.

Harapannya upaya pengenalan pada sejarah keberadaan cagar budaya dapat tepat sasaran. Dia meminta agar pengenalan cagar budaya diutamakan untuk wilayah Kota Balikpapan.

“Sebelum berkunjung cagar budaya ke daerah lain, kita kenalkan dulu bahwa di kota Madinatul Iman juga ada cagar budaya. Mereka difasilitasi oleh sekolah kemudian menggunakan dana bos untuk operasionalnya,” jelasnya.

Muhaimin berharap pengenalan cagar budaya sejak usia dini akan lebih mengena sehingga menjadi pengalaman sejarah bagi siswa yang nantinya beranjak dewasa.

“Kalau sudah tahu sejak dini, maka akan tahu dan mencari tahu sejarah dari cagar budaya yang ada di kota kita. Apalagi cagar budaya di Balikpapan tersebar di beberapa titik,” tukasnya.