Sektor Pariwisata di Kaltim Meningkat, Imbas Keberadaan IKN
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Aktivitas di sektor kepariwisataan dikaltim meningkat di Kaltim. Hal ini diketahui dari hasil diskusi yang dilakukan Kanwil V KPPU dengan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan
Berdasarkan angka – angka indikator di sektor pariwisata sementara ini menunjukkan adanya pertumbuhan positif seperti tercapainya target kedatangan wisatawan di Balikpapan yang lebih tinggi sekitar 25% dari target yang ditetapkan sebelumnya.
Menurut data yang dirilis dari Badan Pusat Statistik, selama Januari – November 2022, jumlah wisman sebanyak 336 orang atau naik 69,70 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Kaltim pada bulan November 2022 tercatat 66,51 persen, naik 3,06 poin dibanding TPK November 2021.
Selain indikator dimaksud, data dari pelaku di sektor perhotelan juga terlihat mulai bergairahnya aktifitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di kota minyak ini.
Pada akhir tahun 2022 hingga awal 2023 ini, Kaltim banyak menjadi tuan rumah dari berbagai kegiatan pertemuan maupun rapat kerja oleh berbagai pihak, yang tentu saja karena keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).
IKN menjadi daya tarik untuk kedatangan orang ke Kaltim. Selain melakukan kegiatan pertemuan bisnis juga tentu menyempatkan diri untuk melihat ke lokasi IKN berada, untuk berswafoto dan men-share ke platform media sosial masing – masing.
Potensi tumbuhnya sektor pariwisata dari IKN ini terlihat dari angka jumlah penumpang baik melalui moda angkutan udara atau laut.
Hadirnya kunjungan masyarakat karena MICE ini memberikan multiplier effect ke sektor kepariwisataan lainnya, seperti usaha penunjang yakni jasa akomodasi dan transportasi, jasa boga seperti restaurant dan catering, produk oleh – oleh lokal baik produk makanan minuman (mamin) olahan maupun produk non mamin serta jasa objek wisata.
Salah satu objek wisata yang dikembangkan bagi wisatawan di Balikpapan adalah wisata susur teluk Balikpapan dan Pantai Manggar. Animo wisatawan terhadap wisata tersebut cukup positif
Rilis data BPS menunjukkan selama Januari-November 2022, jumlah penumpang domestik sebanyak 1.872.847 orang dan jumlah penumpang internasional sebanyak 2.849 orang, masing-masing naik 66,32 persen dan 2.091,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Sebagaimana diketahui, terdapat lima bandara yang melayani penumpang di wilayah Kaltim, terdiri dari bandara Badak Bontang, bandara Kalimarau Berau, bandara Sepinggan Balikpapan, bandara Melalan Kutai Barat, bandara APT Pranoto Samarinda dan bandara Datah Dawai Mahakam Ulu.
Sedangkan untuk jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri, selama Januari-November 2022, jumlah penumpang mencapai 391.825 orang atau naik 81,36 persen dibanding periode yang sama tahun 2021 yang diamati dari tiga pelabuhan, terdiri dari pelabuhan Semayang, pelabuhan Lhok Tuan dan Tanjung Laut, dan pelabuhan Samarinda.
Peluang besar Kaltim dalam menangkap potensi kepariwisataan dari efek IKN di masa depan harus dilakukan dengan menyiapkan daya saing dari para pelaku usaha yang bergerak di sektor pariwisata.
Pemerintah dapat mendukung dengan melakukan kebijakan atau regulasi yang tepat dan mendukung dari sisi persaingan usaha yang sehat di sektor ini.
Sektor pariwisata Kaltim harus segera disiapkan untuk menerima IKN effect, semakin banyaknya arus orang masuk ke Kaltim. Tentu sektor pariwisata juga harus didukung sektor lain. Dimulai dari pelayanan dan penyediaan sarana transportasi yang banyak pilihan dan kompetitif.
Kanwil V menyoroti konektivitas transportasi dari Kaltim ke tujuan wisata lain di Kalimantan, misalnya ke Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan atau Kalimantan Tengah yang cukup tinggi tarifnya.
Saat ini tarif pesawat menuju daerah wisata juga cukup mahal dan terbatas seperti contoh wisata ke derawan dan maratura di Berau dari Balikpapan hanya menyediakan penerbangan dari sedikit maskapai
Itu pun tarif lumayan tinggi sehingga hal ini perlu di perhatikan agar trasportasi udara ke beberapa daerah di Kaltim di perhatikan tujuannya agar harga kompetitif dan adanya pilihan lain sehingga menarik minat banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin berkunjung ke Kaltim. Perhatian kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah tentu menjadi prioritas utama agar mereka dapat berperan sebagai aktor utama berkembangnya sektor pariwisata Kaltim ke depan, mampu bersaing dengan para pelaku usaha besar dan investor besar yang bersiap masuk ke kawasan IKN dan sekitarnya.
BACA JUGA