Selain Lapak non Permanen, Pinggir Pantai Pasar Klandasan akan Dibuat Taman dan Tempat Duduk
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Hari ini pemerintah kota melakukan pembongkaran pagar dan lapak di Pasar Klandasan, Balikpapan, Rabu (6/9/2023)pagi.
Lokasi itu nanti akan dipercantik dengan pembuatan taman dan tempat duduk bagi warga yang menikmati laut Balikpapan.
“Nanti seperti itu akan dibuat taman dan tempat duduk,” ungkap Asisten Tata Pemerintahan Setdakot Balikpapan Zulkifli, Rabu (6/9/2023).
Sementara soal PKL kata Zulkifli akan diserahkan Disdag Balikpapan. ” Apakah ditempatkan disitu atau direlokasi. Nanti diatur disdag dan kelurahan,” ucapnya.
Pembongkaran pagar pasar dekat pantai tepat disekitar lokasi kios coto Makassar. Rencana pembongkaran dengan menyiapkan personil dari Pol PP, kepolisian dan Kodim Balikpapan.
“Surat tugas kita hari ini pembongkaran pagar yang dipasang Ormas dan ahli waris tapi alhamdulillah sudah dibongkar sendiri, secara mandiri,” ujar Asisten Pemerintahan Sekdakot Balikpapan Zulkifli saat apel kesiapan penertiban pagar Pasar Klandasan, di halam Pemkot Balikpapan, Rabu (6/9/2023) pagi.
Zulkifli meminta agar pembongkaran lapak dilakukan secara humanis dan persuasif .
Lanjut Zulkifli, dengan pembongkaran mandiri berarti meringankan kerja timnya. ” Hanya membongkar lapak atau kios yang ada yang tidak berizin . Tepi pantai itu milik fasilitas sosial, milik umum yang bisa dinikmati semua orang, tandasnya.
Setelah nanti dibongkar bangunan lapak jualan warga, akan dikembalikan fungsinya untuk fasilitas umum.
“Kalaupun mereka mau berjualan maksimal seperti di Melawai. Itu walaupun jualan sore sampai malam itu tapi tetap milik publik yang bisa nikmati lautnya,” ujarnya.
Pihaknya memohon dukungan semua pihak untuk proses pembongkaran ini. Nanti pembongkaran dipimpin pol PP dibawah komando Asisten Pemerintah Kota Zulkifli.
Kahar, salah satu pedagang mengaku hanya bisa pasrah menyaksikan alat berat membongkar tempat dia mencari nafkah selama bertahun-tahun. Ia sebenarnya sangat berharap agar Pemkot bersedia memberikan waktu tambahan agar ia bisa mendapatkan uang sebelum dibongkar.
“Harusnya diberikan jeda dulu lah. Ini baru jualan sudah mau dibongkar lagi. Kita mau makan apa? Kasihan,” ungkap Kahar.
Selama ini, Kahar berjualan kuliner Coto Makassar. Dari berjualan itu ia bisa menghidupi keluarganya.
Dengan kondisi seperti sekarang ini, Pemkot Balikpapan, menurut Kahar tidak memberikan lokasi pengganti yang layak. Ia khawatir, pendapatannya akan ikut tergerus jika harus berdagag di tempat baru.
“Kita jualan Coto Makassar ini kan sudah lama. Ikon kita di sini kan. Dikasih tempat yang tidak layak bagaimana ini,” tambahnya.
Adapun pembongkaran lapak semi permanen tersebut berlangsung selama dua jam. Pemkot Balikpapan menurunkan personel Satpol PP lengkap dengan alat berat didampingi sejumlah personel kepolisian.
.
BACA JUGA