Selain SPHP, September ini Bulog Salurkan Beras Bantuan Pangan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Selain program SPHP(stabilisasi pasokan harga pangan) yang dilakukan awal Januari 2023 lalu, Bulog wilayah Kaltim jug sudah menjalankan program bantuan pangan (bapang) bagi masyarakat kurang mampu. Rencananya tahap kedua akan didistribusikan September 2023 ini.
“kita akan mendapatkan penugasan bantuan pangan kepada masyarakat dengan jumlah Keluarga penerima manfaat Kltim 125.338 KPM, Kaltara 31.438 KPM masing masing menerima 10 kg perbulan,” beber Pimpinan Perum Bulog Wilayah Kltimra Amrullah, (6/9/2023) .
Awalnya penyaluran bapang dilakukan pada Oktober, November, Desember. Namun dimajukan ke September, Oktober dan November.
“Mudahan Desember ada lagi. Sekarang mulai persiapan dan sama kordinasi dengan pemda. Tahap 1 sudah mulai bulan Maret, April dan Mei. Tahap kedua September, Oktober dan November. Sama per KPM kita kasih 10 kg,” ungkapnya.
Dengan bantuan pangan ini diharapkan bisa mengimbangi harga pasar. sebelumnya program bantuan ini dikenal program Raskin atau Rastra.
“Ini walaupun kita gak ke pasar, strateginya stok masyrakat kita penuhi sehingga mereka tidak gak ke pasar. Jadi pasar sepi. Mau ngak mau ini akan menurunkan harga beras. Ini sudh terbukti dengan raskin dulu,” terangnya.
Bulog berharap dengan adanya program PSHP dan bantuan pangan ini dapat meredam harga beras khususnya di Kaltimra.
Amrullah menyebutkan penjualan beras program SPHP melalui outlet bulog (RPK) realisasi sudah 10.307 ton dari target setahun 14.849 ton atau sudah 70 persen.
“Sebetulnya target kita cuma 10 ribu ton tapi diawal bulan agustus 2023 itu dinaikan dari 10 ribu ke 14 ribu ton. Harusnya sudh 100 persen,” katanya.
Amrullah menambahkan untuk beras PSO baik program PSHP dan Bapang, merupakan beras impor dari Thailand dan Vietnam.
Di Kaltim sumber beras Kaltim terdapat di Sebulu Kukar, Babulu kabupaten PPU. Namun karena adanya elnino produksinya menipis.
“Itu kemarin kita sudah survei. Hasil panennya kecil sekali bahkan untuk mereka tidak cukup. Boleh dikatakan mereka beli di kita beli beras SPHP karena mereka tidak punya stok,” ujarnya.
Namun pihaknya sudah melakukan pembelian pengadaan beras lokal Kaltim sebanyak 314 ton dari target sekitar 1700 ton.
“Kurang dari 30 persen. Kita betul-betul berupaya menyerap beras lokal yang ada cuma dapatnya 314 ton,” tambahnya.
Disamping pengadaan beras PSO, Bulog Kaltimra juga membeli beras komersil atau beras premium dari Sulsel dan Jawa. Realisasinya mencapai 4.1250 ton. “Total pengadaan kita PSO dan komersil 4.446 ton sampai kemarin,” ungkapnya.
Pembelian beras komersil/premium namun menjual beras jauh dibawah harga pasar. Amrullah menyebut beras premium sekaran sudh Rp15 ribu perkg namun masih bulog menjual Rp13.800 kg.
“Bukan berarti kita jual beras murahan. Kita berusaha mengganduli pasar biar masyarakat punya alternatif,” tukasnya.
BACA JUGA