Selama Covid-19 Terjadi 5 Kasus KDRT di Balikpapan

KRT/ilustrasi )

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Selama wabah covid-19 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kota Balikpapan cenderung meningkat.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih, Jumat (08/05).

“Kalau masa covid-19 ini, kekerasan yang menurut kami meningkat adalah KDRT,” ujar Wahyuningsih.

Menurutnya, kemungkinan karena faktor ekonomi karena jumlah PHK maupun yang dirumahkan juga meningkat. “Di masa covid-19 ini kan kita tahu sendiri angka PHK juga meningkat,” katanya.

“Tadi Pak Wali Kota juga sudah mengatakan, bicara covid-19 tidak hanya soal kesehatan tapi juga ekonomi. Banyak orang yang dirumahkan, banyak orang yang di PHK,” sambungnya.

Kata dia, kemungkinan setelah di PHK tingkat emosional kepala keluarga meningkat, karena harus bertanggujawab menghidupi keluarga sehingga terjadi KDRT.  

“Itu tentu saja berpengaruh pada tingkat emosional para kepala rumah tangga yang notabenenya harus menghidupi anggota keluarganya,” ujarnya.

“Dimana pada saat mereka berpengaruh pada ekonomi tentu saja tingkat emosi si kepala keluarga ini mungkin saja ada faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga KDRT itu terjadi,”katanya.

Data DP3AKB Kota Balikpapan menyebutkan, hingga pekan pertama Mei 2020 telah terjadi 5 kasus KDRT. Jumlah itu meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama.

“Sampai bulan ini ada 5 kasus KDRT, padahal kalau dibandingkan kalau tahun lalu grafiknya gak sampai 5 kasus. Cuma kalau KDRT kan delik aduan artinya dilakukan proses mediasi-mediasi. Sebisa mungkin kalau bisa di damaikan, di damaikan, tetapi kalau gak bisa ya dilanjutkan. Kalau tahun kemarin gak sampai 5 kasus.”tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.