Selama Masa Kampanye, Gusduran Mencatat Terjadi 105 Dugaan Pelanggaran Pemilu

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid saat menyampaikan pernyataan / ist

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Selama masa kampanye pemilu 2024 sampai 8 Februari 2024 Gardu Pemilu Jaringan Gusdurian telah mencatat adanya 105 dugaan pelanggaran pemilu.

Sebanyak 58 diantara dugaan pelanggaran tersebut terkait dengan penyalahgunaan wewenang penyelenggara negara. Kondisi ini adalah ancaman terhadap integritas dan martabat Pemilu.

Jaringan Gusdurian bertekad untuk turut mengoreksi hal ini, dan mengawal proses politik electoral agar sejalan dengan nilai perjuangan Gus Dur yang meletakkan kemanusiaan di atas kepentingan politik.

Untuk itu, Jaringan Gusdurian menyampaikan beberapa hal berikut ini:

1. Kami menyayangkan terjadinya sejumlah dugaan pelanggaran yang terjadi sebelum

dan selama masa kampanye terbuka Pemilu 2024, seperti pelanggaran netralitas

pejabat dan aparat negara, penyalahgunaan sumber daya negara, kekerasan berbasis

politik, penyebaran hoaks, misinformasi, serta disinformasi, serta perbuatan yang

merendahkan martabat. Penting untuk memastikan dugaan pelanggaran tidak lagi

terjadi.

2. Kami menuntut para penyelenggara negara dari pusat hingga daerah, khususnya

Presiden sebagai kepala negara, para penegak hukum, TNI-POLRI, dan kejaksaan,

untuk tetap menjaga integritas, kejujuran, dan sikap netral agar proses politik pemilu

dapat berlangsung dengan demokratis, jujur, adil, dan bermartabat. Penyalahgunaan

kekuasaan dalam pemilu adalah penanda akan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan

setelah pemilu.

3. Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan hak politiknya dengan memilih

sesuai dengan hati nurani atas pertimbangan rekam jejak, bukan karena intimidasi,

paksaan, maupun iming-iming berupa materi.

4. Kami meminta para penyelenggara Pemilu untuk menjaga integritas, keadilan, dan

profesionalisme selama penyelenggaraan pemilu. Pelanggaran etika sebagaimana

telah diputuskan DKPP telah dilakukan oleh KPU tidak boleh terulang karena

penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran etika hanya akan merusak integritas

pemilu dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penyelenggara,

yang berujung pada kepercayaan publik terhadap legitimasi hasil Pemilu

5. Kami mengajak para tokoh agama untuk tetap menjadi teladan moral serta turut

mengawal penyelenggaraan Pemilu agar tetap berpijak pada moralitas, etika, nilainilai kejujuran, dan kemanusiaan. Pemuka agama juga menjalankan peran untuk

membimbing umatnya untuk ikut menjaga Pemilu dalam berbagai bentuk, mulai dari

menghindari ujaran kebencian hingga terlibat pengawasan Pemilu di lingkungan

masing-masing.

6. Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama mengawal dan

memastikan bahwa Pemilu 2024 berlangsung secara adil, bersih, jujur, dan

bermartabat, sesuai dengan semangat demokrasi dan konstitusi.

7. Kami mengimbau semua pihak untuk menjaga situasi damai dan mencegah segala

potensi konflik kekerasan.

Yogyakarta, 9 Februari 2024

Jaringan Gusdurian Indonesia

1. Alissa Wahid

2. K.H. Imam Aziz

3. KH. Lukman Hakim Saifuddin

4. Farha Ciciek

5. KH. Husein Muhammad

6. Anita Hayatunnufus Wahid

7. Hakim Jayli

8. Achmad Munjid

9. Saiful Huda Sodiq

10. Inaya Wahid

11. Abdul Gaffar Karim

12. Hairus Salim

13. Ahmad Sauedy

14. Mayadina

15. Wiwin Siti Aminah

16. KH. Marzuki Wahid

17. KH. Faqihuddin Abdul Kodir

18. Nur Rofiah

19. Maftcuhan

20. Jay Akhmad

21. Wahyudi Anggoro Hadi

22. Marzuki Rais

23. Mujtaba Hamdi

24. Tedi Kholiludin

25. Subhi Azhari

26. Rindang Farihah

27. Alamsyah M. Dja’far

28. Suraji Sukamzawi

29. KH. Shalahuddin Al-Warits

30. Muhammad Iqbal Arsyad

31. Zainal Abidin Bagir

32. Sri Hidayati

33. Nur Kholik Ridwan

34. M. Jadul Maula

35. Maryam Fithriyati

36. Khotimatul Husna

37. Tri Noviana

38. Romo Martinus Joko Lelono

39. Wasingatu Zakiyah

40. Suhadi Cholil

41. Lilin Herlina

42. Najib Kaelani

43. Hasan Basri Marwah

44. Anditya

45. Eko Teguh Paripurno

46. Banu Subagyo

47. Heru Prasetia

48. Nur Solikhin

49. Mukhibullah

50. Sarjoko

51. Siti Munawaroh

52. Fatin Ilfi

53. Rifa Mufidah

54. Adin Fahima Zulfa

55. Haibatun Nisa

56. Wahyuni Della Sari

57. Aulia Abdurrahman Soleh

58. Laila Fajrin

59. Zahri Humairah

60. M. Pandu Agung

61. Suaib Prawono

62. Masruroh

63. M. Amrul Haq Zain

64. Ryan Sevian

65. Humam Rimba

66. Djemi Radji

67. Imam Maliki

68. Masturidho

69. Ulfatun Hasanah

70. Nurun Nisa

71. Tata Khoiriyah

72. Yayasan LKiS

73. Wahid Foundation

74. Fahmina Institute

75. Yayasan Inklusif

76. Lembaga Studi Sosial & Agama

(ELSA)

77. Institute for Javanese Islam

Research (IJIR)

78. Center for Marginalized

Communities Studies (CMARs)

79. Kampoeng Sinaoe Sidoarjo

80. Yayasan Pemberdayaan

Masyarakat Indonesia Cerdas

(YPMIC)

81. Rumah Inklusif

82. Yayasan Desantara

83. Lembaga Advokasi dan

Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR)

84. Abdurrahman Wahid Centre for

Peace and Humanities Universitas

Indonesia (AWCPH UI)

85. Tanoker Ledokombo

86. HAMberger Podcast

87. Pusat Studi Gus Dur dan

Transformasi Sosial, ISIF

88. Kindai Institute

89. GUSDURian Adipala

90. GUSDURian Demak

91. GUSDURian Pemalang

92. GUSDURian Banjarnegara

93. GUSDURian Brebes

94. GUSDURian Solo

95. GUSDURian Pekalongan

96. GUSDURian Yogyakarta

97. GUSDURian Jepara

98. GUSDURian Semarang

99. GUSDURian Purworejo

100. GUSDURian Kudus

101. GUSDURian Prawoto

102. GUSDURian Banyumas

103. GUSDURian Kebumen

104. GUSDURian UIN Walisongo

105. GUSDURian Klaten

106. GUSDURian Wonosobo

107. GUSDURian Pontianak

108. GUSDURian Palangkaraya

109. GUSDURian Banjarmasin

110. GUSDURian Samarinda

111. GUSDURian Barabai

112. GUSDURian Lawang kuari

113. GUSDURian Totabuan

114. GUSDURian Kab. Gorontalo

115. GUSDURian Bone

116. GUSDURian Minahasa

117. GUSDURian Polewali Mandar

118. GUSDURian Bolaang

Mongondow Selatan

119. GUSDURian Palopo

120. GUSDURian Barru

121. GUSDURian Mamasa

122. GUSDURian Kota Gorontalo

123. GUSDURian Manado

124. GUSDURian Makassar

125. GUSDURian Majene

126. GUSDURian Bonebolango

127. GUSDURian Boalemo

128. GUSDURian Hongkong

129. GUSDURian Mesir

130. GUSDURian Sorong

131. GUSDURian Surabaya

132. GUSDURian Gresik

133. GUSDURian Ponorogo

134. GUSDURian Tulungagung

135. GUSDURian Mojokerto

136. GUSDURian Malang

137. GUSDURian Sumenep

138. GUSDURian Sidoarjo

139. GUSDURian Lamongan

140. GUSDURian Kab. Blitar

141. GUSDURian Bangkalan

142. GUSDURian Mojokuto Pare

Kediri

143. GUSDURian Ngawi

144. GUSDURian Pamekasan

145. GUSDURian Pasuruan

146. GUSDURian Jombang

147. GUSDURian Tuban

148. GUSDURian Lombok Utara

149. GUSDURian Lombok Tengah

150. GUSDURian Lombok Barat

151. GUSDURian Lombok Timur

152. GUSDURian Mataram

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.