Top Header Ad

Selama Pelayaran Balikpapan-Makassar,  Warga Eks Gafatar Samboja Didampingi 48 Personel Gabungan

Anak-anak eks Gafatar Samboja berada di ruang tunggu Pelabuhan Semayang.(foto: andi)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Setelah menempuh perjalanan darat satu jam lebih menggunakan 6 bus milik Pemerintah Kutai Kartanegara dan 8 truk TNI, sebanyak 232 jiwa eks warga Gafatar di Samboja, tiba di Pelabuhan Semayang, Balikpapan pada pukul 18.15 Wita.

Warga eks Gafatar ketika tiba di Semayang.(foto: andi)

Warga eks Gafatar ketika tiba di Semayang.(foto: andi)

Iring-iringan warga eks Gafatar di Desa Karya Jaya RT 01 Kecamatan Samboja, Kabupaten Kukar ini mendapat pengawalan dari aparat TNI maupun Polri. Begitupula ketika turun dari bus memasuki pelabuhan, tetap mendapat pengawalan cukup ketat dan diarahkan ke salah satu ruang tunggu. Tampak sebagian besar warga eks Gafatar menggunakan masker di mulutnya, dan terlihat menghindari kamera para wartawan yang mengabadikan.

Diantara para mereka juga terdapat anak-anak usia sekolah dan balita yang  jumlahnya puluhan anak. Mereka tampak lelah namun masih dalam kondisi baik untuk melanjutkan perjalanan. Bahkan di antaranya terlihat bermain kejar-kejaran di antara deretan kursi ruang tunggu pelabuhan Semayang.

“Jumlah anak-anak dalam rombongan kami ada 72 yang usianya mulai bayi hingga 12 tahun. Infonya kami akan dikarantina dulu di Makasar, setibanya di sana,” kata Edwar, salah satu warga eks Gafatar.

Sambil menunggu keberangatan, anak-anak eks Gafatar asyik bermain kejar-kejaran di ruang tunggu Pelabuhan Semayang.(andi)

Sambil menunggu keberangatan, anak-anak eks Gafatar asyik bermain kejar-kejaran di ruang tunggu Pelabuhan Semayang.(andi)

Warga eks Gafatar selama perjalanan dengan KM Siguntang dari Balikpapan-Makassar tidak ditinggal begitu saja, membaur dengan penumpang lain. Sebab, ada 48 orang pendamping dari Tim Kesehatan, Kesbagpol Kukar di samping dari aparat kepolisian dan TNI. Pendamping ini akan menyerahkan warga eks Gafatar kepada pemerintah setempat.

Sementara itu, Dahlan salah satu warga eks Gafatar asal Gowa kepada Inibalikpapan.com mengaku kecewa dengan pemulangan ini, kendati harus pasrah menerima keputusan dari pemerintah. Pasalnya pria ini masih belum terbayangkan mau kerja apa setibanya di kampung halaman.

“Terus terang saya masih bingung. Mau ngapain tinggal lagi bersama orang tua,” katanya.(andi)

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.