Seleksi Paskibraka 2025 Balikpapan Masuki Tahap Pemeriksaan Kesehatan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kota Balikpapan tahun 2025 telah memasuki tahap krusial.
Setelah melalui seleksi administrasi yang ketat, sebanyak 165 siswa dari berbagai SMA/sederajat dinyatakan lolos dan berhak mengikuti pemeriksaan kesehatan dan parade.
Namun, hasil seleksi tahap kedua kembali memangkas jumlah peserta menjadi 163 orang, menyusul temuan dari tim medis terhadap dua peserta yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
Antusiasme pelajar dalam mengikuti seleksi tahun ini cukup tinggi. Lebih dari 300 siswa mendaftarkan diri untuk menjadi bagian dari barisan kehormatan yang akan bertugas pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2025 mendatang. Seleksi dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Balikpapan, bekerja sama dengan unsur TNI, Polri, dan Dinas Kesehatan.
Kepala Kesbangpol Kota Balikpapan, Sutadi, menyampaikan bahwa seleksi tahun ini masih mengacu pada sistem dan pedoman dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Yang kini menjadi lembaga penanggung jawab proses seleksi Paskibraka secara nasional.
“Dari lebih 300 pendaftar, kami menyeleksi secara administratif hingga tersisa 165 peserta, terdiri dari 95 putra dan 70 putri. Setelah pemeriksaan kesehatan dan parade hari ini, dua peserta dinyatakan tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga jumlah peserta yang lanjut menjadi 163 orang,” terang Sutadi.
Seleksi Kesehatan Tanpa Kompromi
Salah satu penekanan utama dalam seleksi tahun ini terletak pada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara mendalam. Sukadi menjelaskan bahwa tahap ini menjadi filter awal yang sangat penting. Tidak ada toleransi bagi peserta yang hasil kesehatannya tidak memenuhi standar nasional, sebagaimana diatur oleh BPIP.
“Kesehatan adalah syarat mutlak. Ini bukan sekadar formalitas. Para peserta harus benar-benar siap secara fisik dan mental. Karena mereka akan menjalani pelatihan yang ketat serta menjadi simbol kedisiplinan dan semangat kebangsaan,” tegasnya.
Pemeriksaan kesehatan mencakup pengukuran tekanan darah, postur tubuh, fungsi paru-paru dan jantung, serta pengecekan kondisi umum. Semua dilakukan oleh tim medis yang telah ditunjuk secara resmi dan bersertifikasi.
Seleksi Berjenjang, Akuntabel, dan Terbuka
Seleksi Paskibraka 2025 dilaksanakan secara bertahap dan terstruktur. Setelah tahapan pemeriksaan kesehatan, para peserta akan mengikuti tes Samapta (kebugaran jasmani) dan Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 23 April 2025. Kemudian dilanjutkan dengan tes psikologi pada Sabtu, 26 April 2025.
Yang membedakan seleksi tahun ini dari sebelumnya adalah penerapan sistem informasi berbasis aplikasi digital. Semua hasil seleksi diunggah ke dalam Aplikasi Transparansi Paskibraka milik BPIP, yang dapat diakses oleh peserta dan orang tua secara langsung. Hal ini bertujuan untuk menjamin proses seleksi berlangsung objektif, adil, dan terbebas dari intervensi.
“Kami pastikan semua data seleksi bisa diakses publik secara transparan. Tidak ada ruang bagi manipulasi atau titipan. Setiap peserta dinilai berdasarkan hasil riil dari tiap tahapan yang mereka ikuti,” ujar Sukadi.
Kuota Terbatas, Kompetisi Semakin Ketat
Kebutuhan anggota Paskibraka Kota Balikpapan tahun ini hanya sebanyak 39 orang, terdiri dari putra dan putri yang akan bertugas mengibarkan duplikat Sang Saka Merah Putih di tingkat kota. Selain itu, Balikpapan juga mendapat kuota untuk mengirimkan tiga pasang calon anggota Paskibraka ke tingkat provinsi dan nasional.
Dengan kuota yang sangat terbatas, persaingan antar peserta dipastikan akan berlangsung ketat. Para peserta dituntut untuk tidak hanya menunjukkan kemampuan fisik, tetapi juga ketahanan mental, kemampuan kerja sama, serta pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan semangat kebangsaan.
“Menjadi Paskibraka bukan sekadar tampil di hari kemerdekaan. Mereka adalah simbol generasi muda yang disiplin, kuat, dan cinta tanah air. Karena itu, proses seleksinya harus benar-benar selektif dan menyeluruh,” pungkas Sukadi.***
BACA JUGA
