Top Header Ad

Senin Komisi III Panggil Dinas PU, Terkait Rumah Warga yang Amblas

Ketua Komisi III DPRD Nazaruddin didampingi, Daeng Lala Baharuddin (kiri) mendapatkan penjelasan dari Neni Kabid Wasdal DPPR bersama Kadis DPPR Kota Fahruddin (kanan) saat sidak pembangunan ruko MT Haryono, Jumat (8/4)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan berencana akan memanggil Dinas pekerjaan Umum (PU), pada Senin (11/03). Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan.

Pemanggilan itu terkait keluhan sejumlah warga di RT 07 Kelurahan Klandasan Ilir, Gunung Malang, Balikpapan, mengeluhkan rumahnya yang rusak imbas dari pelebaran jalan dan perbaikan drainase.

“Nanti kita panggil Dinas PU, apakah sudah ketemua Dinas PU dengan warga? Kalau belum kita ketemukan,” ujarnya.

Menurutnya, pihaknya belum mengetahui apakah penyebab hingga amblasnya lantai rumah warga karena pengerjaan proyek tersebut, Karena, hingga kini belum mendapat laporan dari Dinas PU.

“Apakah dampak itu dari pengerejaannya, atau karena alam, kita belum dalapat keterangan dari Dinas PU,” ujarnya.

“Jadi nanti kita panggil Dinas PU Senin (12/03), karena kan kita belum tahu penyebabnya apa,”

Sebelumnya, sejumlah warga di RT 07 Kelurahan Klandasan Ilir, Gunung Malang, Balikpapan, mengeluhkan rumahnya yang rusak imbas dari pelebaran jalan dan perbaikan drainase.

Padahal sebelumnya dari pertemuan antara warga dengan pihak kontraktor, telah dijanjikan jika ada rumah warga yang mengalami rusak akibat kegiatan proyek, akan perbaiki.  

Keluhan warga ini disampaikan saat Komisi III DPRD Balikpapan dipimpin Ketua Nazaruddin sidak pada Jumat (8/3/2019) ke lokasi pelebaran drainase dan jalan yang telah selesai namun hasilnya kurang rapi.

“Paling tidak sesuai dengan hasil rapat disana, (hotel) Sagita. Artinya tidak merugikan masyarakat, malah menguntungkan tapi ternyata? Saya kira itu sajalah,” ujar Muhammad Syahril salah satu warga yang lantai rumahnya amblas.

Sayhril mengaku, rumahnya rusak akibat kegiatan proyek pelebaran jalan. Pihak kontraktor pun hanya mengganti semen. Kata dia, harusnya kontraktor bertanggungjawab.  

“Runtuh dia lantainya, saya baru dikasih semen 5 sak baru perbaiki sendiri, baru aja semennya diantar. Lama sejak pekerjaan ini digarap,” ujarnya

“Caranya yang baikinlah. Masyarakat tidak menuntut terlalu-lalu, cuma kembalikan sesuai dengan aslinya. Ada tiga rumah, rumah saya, Josua dan H Syamsuddin, ini (Josua) mengerjakan sendiri.,”

Senada yang diungkapkan Josua, pihak kontraktor berjanji akan mengganti jika ada kerusakan. Namun justru dia harus mengeluarkan biaya sendiri untuk memperbaiki rumahnya.

“Itu hari kita kan sudah komitmen, katanya kalau dalam pengerjaan ada kerusakan  diganti, Kemarin sudah data, tapi janji-janji aja,” katanya menyesalkan.

“Sampai sekarang saya perbaiki sendiri, rumah saya retak smua, gak diperbaiki, saya keluar uang sudah Rp 4 juta,”sebutnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.