Sensitivitas Rapid Test Antigen Diatas 80 Persen, Disetujui WHO

Pemeriksaan rapid rapid test antigen di pintu masuk Balikpapan / ilustrasi

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pemerintah terus berupaya mengendalikan covid-19. Salah satunya dengan menghimbau masyarakat untuk patuh protokol dan melakukan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment).

“Kita cukup bahagia hari ini kita bisa memvaksinasi tenaga kesehatan sampai 1 juta lebih,” Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, Kamis (11/02)

“Untuk menekan pandemi Cocid-19 pemerintah tidak hanya menghimbau melalui penegakan disiplin 3M namun juga memperkuat 3T,” terangnya

Dia mengatakan, saat ini kita sudah punya 630 laboratorium pemeriksa tes PCR. Meskipun tidak merata diseluruh Indonesia. “:WHO sendiri sudah merekomendasikan screening menggunakan tes rapid Antigen untuk mendiagnosa covid-19,” ujarnya

dr. Syahrizal Syarif, MPH, Ph.D, Ahli Epidemiologi FKM UI menjelaskan, tes rapid antigen memang disetujui WHO sebagai alat diagnosis dalam keadaan tertentu, sensitivitasnya juga di atas 80% dan spesifitas di atas 97%.

“Saya memandang ini suatu terobosan Kemenkes. Saya mendukung langkah pemerintah memberlakukan tes rapid Antigen sebagai alat diagnostic,” ujarnya

“Situasi ini memang akan meningkatkan laporan kasus, namun seperti kata Menteri Kesehatan, kita jangan panik kasus harian kita nanti meningkat

Syahrizal juga menyampaikan, strategi melakukan tes dengan lebih cepat itu sangat bagus, karena kalau tidak menemukan kasus secepat mungkin maka wabah tidak cepat bisa dikendalikan.

“Kuncinya bukan sekadar puskesmas memiliki tes rapid Antigen tapi bagaimana puskesmas juga mampu menelusuri kontak dengan baik,” ujarnya. (covid19.go.id)

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.