Top Header Ad

Sepekan Terakhir Kasus COVID-19 di Balikpapan Melonjak, Besok Satgas Gelar Rapat Evaluasi

Data Kasus COVID-19 di Kaltim pada Sabtu (29/10/2022) kemarin / Dinas Kesehatan Provinsi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Satgas Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan akan menggelar rapat evaluasi pada Senin (01/11/2022) terkait lonjakkan kasus dalam sepekan terakhir. Termasuk adanya kasus kematian.

“Menunjukkan angka yang sedikit naik di hari senin kami akan rapat Forkopinda untuk mengeavalusi bersam Dinas Kesehatan,” ujar Kabid Keamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan Zulkifli kepada awak media, Minggu (30/10/2022).

Dia mengatakan, rapat tersebut untuk mendengar penjelasan langsung dari Dinas Kesehatan terkait lonjakkan kasus COVID-19. Karena dalam sepekan rata-rata kasusnya mencapai 50-an setiap hari.

“Apakah ini ada indikasi yang harus dapat perhatian khusus . Tapi sampai saat ini memang gejala umum, juga terkait dengan cuaca kita yang sangat anomali saja kan, hujan panas, sehingga banyak masyarakat kita yang terkena flu, batuk dan seterusnya,” ujarnya

Laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan hingga Sabtu (29/10/2022), yang menjalani perawatan di rumah sakit karena positif COVID-19 sebanyak 57 orang.  Namun rata-rata gejala ringan.

“Yang meninggal karena ada komorbit. Jadi yang dirawat gejalanya sedang, bukan gejala berat,” ujarnya

Zulkifli pun menyarankan, agar masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan (prokes)  (prokes). Menggunakan masker jika dikerumunan sebagai bentuk waspada dan pencegahan.

“Jadi kita imbau kepada masyarakat tetap jaga kesehatan sedapat mungkin kalau di kerumunan banyak orang pakai masker,” ujarnya

“Tempat-tempat terbuka menyesuaikan, kalau di ruang-ruang tertutup tetap kita sarankan pakai masker untuk saat ini.”

Saat ini Balikpapan masih ditetapkan zona merah berdasarkan dari Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kaltim. Bersama Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar).

“Kita masih level 1 (PPKM) sampai tanggal 6 November, kita tunggu  Mendagri karena itu data nasional,” ujarnya

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.