Top Header Ad

Serangan Israel Ke Gaza Berlangsung Meski Ada Kesepakatan Gencatan Senjata

Serangan Israel Gencatan Senjata
Serangan Israel masih berlangsung di tengah kesepakatan gencatan senjata (YouTube BBC)

YERUSALEM, inibalikpapan.com – Serangan udara militer Israel (IDF) tewaskan kurang lebih 70 orang di Gaza pada Kamis (16/1/2025), beberapa jam setelah muncul kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera sehari sebelumnya.

Salah seorang pejabat Israel katakan bahwa kesepakatan tersebut belum resmi hingga kabinet keamanan dan pemerintah menyetujuinya dalam pemungutan suara terkait gencatan senjata.

Kesepakatan gencatan senjata Israel – Hamas lahir dari mediasi Qatar, Mesir, dan AS dan dijadwalkan berlaku mulai Minggu, 19 Januari mendatang.

Gencatan senjata awal berlangsung enam minggu dengan penarikan pasukan IDF secara bertahap dari Jalur Gaza.

Sebagai gantinya, kelompok militan Hamas juga lepas sandera sebagai ganti tahanan Palestina yang IDF tahan.

Sejumlah 98 sandera IDF yang masih berada di Gaza dimana tahap pertama kesepakatan tersebut adalah pembebasan 33 dari mereka.

Jumlah ini termasuk semua wanita, anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.

Kesepakatan tersebut juga serukan lonjakan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

PBB serta Komite Internasional Palang Merah mengatakan mereka bersiap untuk meningkatkan operasi bantuan mereka.

Lalu tahapan berikutnya dalam gencatan senjata adalah menangani pemulangan semua jenazah yang tersisa.

Juga rekonstruksi Gaza yang berada dalam pengawasan Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sebagian Menteri di Kabinet Netanyahu ‘Enggan’ Gencatan Senjata

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tuduh Hamas mengajukan tuntutan pada menit-menit terakhir dan mengingkari kesepakatan.

“Kabinet tidak akan bersidang hingga para mediator memberi tahu Israel bahwa Hamas telah menerima semua elemen kesepakatan,” kata pernyataan dari kantor Netanyahu.

Tidak jelas apa dampak penundaan terbaru tersebut terhadap kesepakatan tersebut.

Sedangkan pihak Hamas berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata oleh para mediator pada hari Rabu, kata pejabat senior kelompok tersebut Izzat el-Reshiq pada hari Kamis.

Para pendukung garis keras dalam pemerintahan Netanyahu masih berharap untuk menghentikan kesepakatan tersebut.

Kendati mayoritas menteri dukung gencatan senjata.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich katakan partainya hanya akan tetap berada di pemerintahan apabila Israel lanjutkan perang dengan kekuatan penuh sampai bisa kalahkan Hamas .

Menteri kepolisian sayap kanan Itamar Ben-Gvir juga mengancam akan keluar dari pemerintahan jika gencatan senjata disetujui.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.