Serangan Israel Kembali Terjadi di Beirut Pasca Perintahkan Warga Mengungsi

Israel Beirut
Israel ledakkan selatan kota Beirut (X/@@broseph_stalin)

BEIRUT, inibalikpapan.com – Militer Israel (IDF) melancarkan sedikitnya lima serangan udara di pinggiran selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah pada hari Selasa (12/11/2024).

Serangan terjadi setelah menteri pertahanan Israel abaikan gencatan senjata di Lebanon hingga tujuan mereka tercapai.

Asap mengepul di atas Beirut saat ledakan mengguncang ibu kota sekitar tengah pagi.

Ledakan itu menyusul peringatan IDF yang mereka unggah di media sosial yang mengidentifikasi 12 lokasi di pinggiran selatan.

Unggahan tersebut sebutkan akan segera mengambil tindakan terhadap lokasi-lokasi tersebut. Peringatan itu memperingatkan penduduk bahwa lokasi-lokasi itu berada di dekat fasilitas Hizbullah.

Belum ada laporan langsung tentang korban dari serangan terbaru tersebut.

Penduduk sebagian besar telah meninggalkan pinggiran selatan sejak agresi pengeboman daerah itu pada bulan September.

Pertemuan Perdana Menhan Baru Israel

Bertemu dengan staf umum Israel untuk pertama kalinya, Menteri Pertahanan (menhan) Israel yang baru diangkat, Israel Katz, katakan pada hari Senin 11 November 2024 bahwa tidak akan ada gencatan senjata di Lebanon sampai negara tersebut mencapai tujuannya.

“Israel tidak akan menyetujui pengaturan apa pun yang tidak menjamin hak negara untuk menegakkan dan mencegah terorisme sendiri. Serta memenuhi tujuan perang di Lebanon – melucuti senjata Hizbullah dan penarikannya di luar Sungai Litani sekaligus mengembalikan penduduk utara dengan selamat ke rumah mereka.”

Menteri luar negeri Israel Gideon Saar mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa telah terjadi kemajuan tertentu dalam perundingan gencatan senjata.

Ia juga menambahkan bahwa perang melawan Hizbullah belum berakhir. Tantangan utama dalam setiap kesepakatan gencatan senjata adalah penegakan hukum, katanya.

Pemerintah Lebanon telah berulang kali menyerukan gencatan senjata berdasarkan implementasi penuh Resolusi PBB yang mengakhiri perang antara kelompok tersebut dan Israel pada tahun 2006.

Resolusi tersebut menyerukan agar wilayah selatan Litani bebas dari semua senjata selain milik negara Lebanon.  Kedua negara saling menuduh telah melanggar resolusi tersebut.

Serangan IDF telah mengusir lebih dari 1 juta orang dari rumah mereka di Lebanon dalam tujuh minggu terakhir.

Sejak permusuhan meletus setahun yang lalu, agrei terhadap Lebanon tewaskan 3.243 orang dan melukai 14.134 orang, kata kementerian kesehatan Lebanon.

Angka-angka tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.