Serangan Israel Tewaskan 20 Warga Palestina di Tenda Pengungsian

Salah satu sudut kota Gaza setelah satu tahun perang (NRC)

GAZA, inibalikpapan.com – Serangan militer Israel (IDF) pada Senin (18/11/2024) di Jalur Gaza, di wilayah pesisir Al-Mawasi, tewaskan 20 warga Palestina.

Jumlah tersebut termasuk enam orang meninggal di dalam berbagai tenda pengungsian berisi banyak keluarga, begitu kata petugas medis.

Empat orang, dua di antaranya anak-anak, turut meninggal dalam serangan udara IDF terhadap sebuah perkemahan tenda.

Sementara itu, dua orang lainnya meninggal karena serangan yang sama di tempat penampungan sementara di kota selatan Rafah, dan satu lagi dalam serangan drone, kata pejabat kesehatan kepada Reuters.

Di kota Beit Lahiya di Gaza utara, petugas medis mengatakan sebuah rudal hantam sebuah rumah, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai beberapa lainnya.

Dalam hal ini, belum ada komentar IDF tentang insiden hari Senin.

Kementerian kesehatan Gaza mengatakan serangan militer Israel telah menewaskan 76 warga Palestina di seluruh wilayah kantong itu dalam 24 jam terakhir.

Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, katakan rumah sakit itu dikepung IDF dimana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak dapat mengirimkan pasokan makanan, obat-obatan, dan peralatan bedah.

Kasus kekurangan gizi di antara anak-anak meningkat, katanya, dan rumah sakit itu beroperasi pada tingkat yang sangat minim.

“Kami menerima panggilan darurat setiap hari. Tetapi kami tidak dapat membantu mereka karena kurangnya ambulans,” katanya. “Kemarin, saya menerima panggilan darurat dari wanita dan anak-anak yang terjebak di bawah reruntuhan. Karena ketidakmampuan saya membantu, mereka sekarang termasuk di antara para martir (tewas).”

IDF sebut telah tewaskan ratusan militan di tiga wilayah utara, yang menurut penduduk terputus dari Kota Gaza. Hal ini sangat menyulitkan dan membahayakan mereka untuk melarikan diri.

Sayap bersenjata Hamas dan kelompok militan Jihad Islam mengatakan mereka telah menewaskan banyak tentara IDF dalam serangan roket antitank dan tembakan mortir selama periode yang sama.