Top Header Ad

Serunya Atraksi Barongsai Meriahkan Kelenteng (Bagian 2)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Bunyi tetabuhan semarak di kelenteng Guang De Miao, Pasar Baru (16/2/2018). Barongsai pun menari dan beratraksi mengikuti rampak genderang.

Di sekelilingnya tampak ratusan anak kecil berteriak seolah-olah memberikan semangat. Sesekali bertepuk tangan ketika barongsai melakukan atraksi menantang berdiri di atas meja dan titian kecil.

Di tengah keriuhan itu, terlihat seorang anak dipanggul ayahnya di bahu. Dia menunjuk-nunjuk, meminta sang ayah mendekati barongsai.

Tawanya pecah. Anak itu merasa lucu ketika barongsai berwarna biru berdiri tinggi seperti menara dan berhasil memakan daun selada yang tergantung bersama angpao merah.

Itu lah suasana saat atraksi barongsai di kelenteng Guang De Miao. Permainan barongsai sudah dilakukan setiap perayaan Imlek di kelenteng bersejarah dan berusia lebih seabad ini.

Tak hanya di kelenteng, permainan barongsai juga kerap dilakukan di tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan. Meski saat ini panggilan untuk bermain barongsai cenderung menurun setiap tahun.

“Nggak tentu sih, kalau tahun lalu ada 7 tempat. Kalau Imlek tahun ini main di 4 atau 5 tempat. Mungkin karena perekonomian lesu,” kata Darwin, Ketua Barongsai Setya Dharma.

Para pemain juga tidak menetapkan tarif saat beratraksi di tahun baru Imlek. Hanya menerima angpao yang diserahkan secara suka rela.

Tarif baru diberlakukan jika di luar Imlek atau menerima orderan dari perusahaan. “Nggak tentu juga tarifnya. Ada yang Rp3 juta, kadang dibawah tarif itu,” ungkapnya.

Kelompok barongsai ini berdiri sejak 2001 silam dan pemainnya saat ini berjumlah 15 orang yang mayoritas pribumi dan anggota lama. Sedangkan anggota baru banyak yang tidak tahan.

“Anak-anak sekarang nggak kuat. Baru awal kuda-kuda sudah nggak tahan,” ujarnya yang menyebut tidak ada ilmu bela diri dalam atraksi barongsai.

“Nggak ada bela diri seperti wushu. Murni melatih kekuatan kaki dan tangan. Kita pernah ikut kejuaraan nasional dan juara 2 di 2004 lalu, waktu itu kejuaraan di Jakarta,” pungkasnya. (bersambung)

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.