SLBN Balikpapan Raih Penghargaan SRA Pertama di Kalimantan

Siswa SKBN Balikpapan mengerjakan otomtif

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com –  Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Balikpapan meraih penghargaan SRA terbaik se-Indonesia tahun ini. Penghargaan itu diberikan karena menerapkan metode pembelajaran yang ramah anak.

Kepala SLBN Balikpapan Mulyono mengatakan, metode pembelajaran ramah anak yang diterapkan yakni disiplin tanpa merendahkan anak dan tidak menggunakan kekerasan namun lebih menekankan pada proses pembinaan.

“Sekolah sudah membiasakan budaya tidak diskriminasi. Contohnya penerapan disiplin positif, tidak ada hukuman bagi anak yang salah. Jadi hukumannya lebih bersifat edukasi,” ujarnya.

Selain itu, SLBN Balikpapan juga memberikan ketrampilan khusus atau keahlian bagi siswa, pada tingkat SMP dan SMA. Hal itu sebagai bekal ketika lulus sehingga bisa mendiri dengan ketrampilan khusus tersebut.

Pihak sekolah juga mengajari, para siswa agar bisa mengolah keuangan dengan menjual makanan yang diolah kantin anak-anak itu sendiri. Sehingga nantinya ketika mandiri bisa mengolah keuangan sendiri.

“Mereka belajar menjahit, perbengkelan, hotel, memasak dan salon kecantikan, sehingga mereka bisa mandiri dengan berwiraswasta,” ujarnya

Dia mengungkapkan, SLBN Balikpapan juga dilengkapi  dengan sarana dan prasarana yang ramah dan tidak membahayakan siswa. diantaranya lingkungan yang sehat, aman dan memadai bagi mereka. Ternasuk tanaman yang tidak boleh bergetah dan berduri.

“Membedakan toilet antara laki-laki dan perempuan, aksesibilitas di toilet untuk tuna netra dan kursi roda sudah tersedia,” ujarnya.

Sebagai satu-satunya penghargaan SRA pertama dan satu-satunya di Kaltim kategori SLB, maka sekolah akan mempertahankannya dari sisi kualitas seperti sarana prasarana dan proses pembelajarannya kepada anak didiknya.

Karena beberapa komponen dalam SRA harus tetap dijaga. Sesuai dengan aturan Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian PPPA menggunakan enam komponen yang diukur dalam evaluasi SRA.

Pertama, kebijakan SRA melalui SK, deklarasi, papan nama, dan kebijakan sekolah. Kedua, guru dan tenaga kependidikan sudah terlatih konvensi hak anak. Ketiga, proses pembelajaran yang ramah anak.

“Saat tim SRA menilai juga ada beberapa catatan yang harus diperbaiki. Seperti buat tangga agar akses anak-anak mudah, apalagi saat hujan jalanan licin,” ujarnya,

SLBN Balikpapan memiliki 380 siswa yang terdiri dari TK, SD, SMP, dan SMA. Sementara jumlah guru sebanyak 45 orang.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.