Soal Hutang Indonesia, Menko Maritim Luhut Siap Berdebat Dengan Ekonom

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Kemenko Maritim Luhut Panjaitan meminta masyarakat terutama ekonom yang selama ini mengkritisi utang Indonesia, tidak perlu dikhawatirkan.

Menurutnya pembangunan infrastruktur yang sedang dilakukan secara gencar dan merata lebih banyak melibatkan investor. Sehingga tidak menambah rasio hutang Indonesia.

“Pertanggungjawaban pemerintah hanya umberalla saja tidak akan menambah rasio hutang kita terhadap PDB yang masih dibawah 30 persen,” katanya dalam penjelasan kepada media pada Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi di Hotel Gran Senyiur (14/7/2017).

Luhut juga menyatakan siap berdebat dengan pengamat yang kerap menyoroti hutang Indonesia. “Saya berkali-kali saya undang di Jakarta tolong yang pintar –pintar datangi saya jangan lihat saya galak, karena saya tentara. Saya tau itu. Saya nggak bodo-bodo amat lah tapi saya nggak sepintar pak Gubernur BI tapi saya ngertilah barang itu,” tandasnya.

Pada kesempatan itu dia menjamin investasi di Indonesia saat ini jauh lebih transparan, perizinan mudah dan ada return modal investasi antara 7-8 tahun.

Dia mencontohkan investasi Hydropower plant 7.080 MWdi Kecamatan Long Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
“Kalau return jelas orang akan suka ke kalimantan Utara kenapa? Hydro power itu cost persen hour hanya 4 sen kalau sudah payback kira-kira 2 sen. Jadi industri-industri tadi itu pasti cost itu 40 persen masalah listrik. Kalau dia bikin itu sekarang dibandingkan misalnya contoh di Cina kalau harga listrik 14 sen-16 perkgwatt hours. Dari sini saja dia mereka sudah dapat return yang bagus,” terangnya.

Selain itu contoh kasus sukses ada di Polowali Mandar, Sulbar. investor sudah bayar pajak Rp1,7 triliun dan investasi US$7,2 milar. “Buat mereka return antara 7-8 tahun buat itu semua orang maulah,” ujarnya.

Contoh sukses lainnya terjadi di Konawe, Sultra dengan investasi US$1,5 miliar untuk industri nikel dan sudah produksi pada Agustus mendatang.

Untuk itu lanjutnya Pemerintah daerah harus ikut membantu dengan tidak membuat aturan daerah yang memberatkan investor dan rumit.

“Kita akan aman itu siapapun investor apakah Jepang, Tiongkok, atau kombinas, Amerika atau siapa saja kita sudah miliki paremeter-parameter yang jelas,” tandasnya.

Riwayat investasi yang bagus dan sukses ini menjadi refrensi Indonesia untuk terus mendatangkan investor sehingga persoalan pendanaan tidak perlu dikhawatirkan.

Namun Luhut menekankan agar daerah-daerah yang memiliki limpahan sumber daya alam, sudah saatnya mutlak melakukan hilirisasi dan terintegrasi.

“ Hilirisasi itu mutlak, kita nggak boleh lagi mengekspor low materil. Kita harus selalu melihat added value. Morowali itu added value sudah seratus kali sekarang kalau disampai sudah sampai carbon bisa 1000 kali (value added) tergantung nanti dilakukan,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.