Soal Nakes yang Menolak di Vaksin Covid-19, Begini Respon Satgas

Konfrensi Pers Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kota Balikpapan menolak di vaksin covid-19. Jutru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty pun angkat bicara.

“Tetap (harus), ini kan kewajiban. Ini kewajiban dari Pusat,” ujar Andi Sri di Balai Kota pada Selasa (05/12).

Kepala Dinas Kesehatan kota (DKK) Balikpapan itu mengatakan, mereka yang menolak hanya perlu diberikan edukasi. “Hanya saja memang sama kayak yang lain-lainnya, perlu diberikan edukasi,” ujarnya.

Menurutnya, sebenarnya tidak ada sanksi bagi tenaga kesehatan yang menolak. Namun tetap wajib. Selain itu juga ada syarat tertentu bagi yang akan di vaksin. “Kalau hamil kan , tunggu selesai melahirkan,” ujarnya.

Selain itu kata dia, tenaga kesehatan yang akan di vaksin tahap pertama khusus yang mendapat sms.. “Yang paling penting jangan panik dulu, dapat SMS gak. Nanti panik ternyata gak adapat SMS juga,” ujarnya.

Sehingga lanjutnya, kemungkinan tidak semua tenaga kesehatan pada tahap pertama yang di vaksin. Karena prioritas yang bertugas di ruang ICU maupun di ruang isolasi. Termasuk juga dalam kondisi yang sehat.

“Ini kan ada prirotas yang utama yang bertugas di ICU, kemudian diruang isolasi. Harus sehati juga,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, sebelum terima SMS, tenaga medis juga diwajibkan mengisi aplikasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Makanya harus isi aplikasi harus jujur dan benar, Jika pernah sakit ditulis,” ujarnya.

Setelah mengisi aplikasi nanti akan mendapat SMS, jika lolos verifikasi. Jika tidak, kemungkinan tahap selanjutnya. Hingga kini sudah ada 6.000 tenaga kesehatan yang isi aplikasi dari sebelumnya hanya sekitar 4.000-an.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.