Soal Rencana Operasional Bandara Samarinda Baru, Ini Penjelasan GM AP I SAMS Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Managemen Angkasa Pura I Balikpapan meyakini tidak akan tergerus market bandara Sepinggan dengan keberadaan bandara BSB.
Karena itu perlu duduk bareng bersama pemerintah provinsi untuk membahas pengelolaan bandara baru Samarinda (BSB). Salah satunya dengan memperluas, memciptakan pasar yang baru sehingga market penumpang SAMS yang ada tidak terbagi.
GM AP I Sepinggan Handy Heryuditiawan mengatakan keberadaan dua bandara yang saling berdekat ini harus saling mendukung dan melengkapi bukan untuk saling menggerus penumpang sebab hal ini akan merugikan.
AP I rencananya akan ditugaskan Kementerian Perhubungan untuk mengelola BSB Samarinda.
” Tentu ini chalangge baru buat kami kedepan bisa kita sinergikan supaya kita mendorong ekonomi di Kaltim. Ngak bisa bicara Kaltim, Balikpapan sendirian, Samarinda sendirian, ” tandasnya, usai penutupan posko penumpang Nataru (9/1/2018).
Perlunya perluasan pasar penumpang dengan membuka rute baru baik domestic maupun regional Kalimantan sebagai bentuk upaya bersama menjadi kedua bandara ini berfungsi dengan baik. Sehingga tidak saling memakan pasar penumpang yang sudah ada.
“Sebenarnya kalau katakan menggerus kita lihat nanti. Kalau ada shifting market bisa jadi iya. Yang tadi terbang disini lewat samarinda. Tapi sebenarnya jangan khawatir kita punya keunggulan
Kita punya 90 schedule setiap hari. Kita punya 23 destinasi. Artinya BSB harus melihat yang ada, kita duduk bareng supaya pembagian marketnya bisa layani secara maksimal,”jelasnya.
Dia setuju mencari potensi baru dengan mempertahankan market yang ada tanp harus berbagi pasar yang ada di bandara Sepinggan.
“Yang kita harus bicarakan market sizenya. Jangan market sharing. Adanya segini dibagi ya Cuma segini tapi kita giniin (diperluas),”tandasnya sambil memperlihatkan kertas yang dilipat kemudian dibuka lebar seperti membuka pasar penumpang yang baru untuk bandara BSB.
Dia melihat saat ini potensi pasar penumpang pesawat terbang masih luas. Handy mencontohkan untuk dari 7,3 juta penumpang di Sepinggan tahun 2017 lalu, sekitar 9 persen baru penumpang pariwisata. “Dari 7,3 juta hanya 9 persen saja pariwisata. Nah ini potensi besar sekali kita harus sama-sama bicarakan ini,” tambahnya.
Rencananya Managemen AP I Sepinggan hari Rabu duduk bareng membahas persoalan ini sambil meninjau keberadaan bandara baru ini.
” Kalau dilihat ini kita harus duduk bareng. Ini resources Kalimantan Timur. Belum tentu ada daerah punya dua bandara. Bisa contohin nggak ada. Kalau Cengkareng (Jakarta) dengan Halim yang berdekatan tapi kan volume penumpang besar sekali 63 juta. Kalau disini 7,3 juta. Kalau feeling saya sekitar 8 sampai 8,5 juta artinya harus dijaga, sama-sama duduk bareng supaya pelayanan penumpang tetap jalan,” terangnya.
Sedangkan mengenai operasional BSB Handy mengaku belum mengetahui. Selain itu belum juga diketahui minat operator penerbangan untuk melirik BSB sebagai salah satu destinasi
“Kalau kita belum tahu soal itu bisa ditanyakan ke pusat. Kalau operator yang berminat jua belum tahu,” pungkasnya.
BACA JUGA