Soal Sirkus Lumba-lumba, Pemkot Balikpapan Tak Bisa Hentikkan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Setelah mendapat protes dari sejumlah aktifis yang tergabung dalam Aliansi Penyelamatan Satwa, Pemerintah Kota Balikpapan menjamin kedepannya tak ada lagi pertunjukan yang mengeksploitasi lumba-lumba.
Sebelumnya sejumlah aktifis melakukan aksi demo, memprotes adanya pertunjukkan sirkus lumba-luma di halaman parkir Transmart Balikpapan. Bahkan para aktifis itu mendesak Pemerintah Kota Balikpapan menghentikan pertunjukkan tersebut.
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Balikpapan pun langsung merespon positif dan akan akan menyampaikan keberatan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait pemantasan sirkus lumba-lumba tersebut.
“Ini jadi agenda kita usulan hal-hal seperti ini dihentikanlah karena polemik di masyarakat. Walaupun hewan dari penangkaran atau alam sama-sama hewan,” Kepala BLH Kota Balikpapan Suryanto.
Menurutnya, Pemerintah Kota Balikpapan tidak bisa menghentikan pertunjukkan tersebut, karena pihak penyelenggara sudah mengantongi ijin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Itu izin dari kementerian. Kita sudah cek semua lengkap bahkan sudah ada dokternya (hewan). Untuk sekarang ini nggak bisa dihentikan karena izinnya lengkap. Kalau kita tolak nanti kita di pra –TUN kan,”
“Ya kami sebagai pemerintah daerah tidak bisa berbuat apa-apa tapi bukan berarti lalu aspirasi teman-teman dari pecinta hewan ini hilang. Tetap pada saat rapat nanti jadi bahan kami mengemukakan itu pihak kementerian apakah perlu dievaluasi atau bagaimana.”
Kata dia, Pemerintah Kota Balikpapan hanya mengeluarkan ijin keramaian oleh Dinas Pariwisata. Alasanya karena keberadaan pertunjukan tersebut, mungkin menjadi bagian dari meramaikan daerah dengan event yang menarik perhatian masyarakat.
“Mereka (dinas pariwisata) mengeluarkan rekomendasi tapi izin dari kementerian. Kemudian dari disdik berikan rekomendasi tapi isinya jangan mengganggu jam sekolah dan keringan biaya. Itu bukan izin ya hanya rekomendasi ya setengah mendukung dengan syarat-syarat tertentu. Kita nggak bisa salahkan daerah,”
Dia menambahkan, pihaknya telah berkordinasi dengan Badan Konseversi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim dan telah mendapatkan penjelasan terkait pertunjuukkan sirkus lumba-lumba tersebut.
“Mereka sudah jelaskan detail A sampai Z. Saya juga sudah berkomunikasi dengan pak Husin (kordinator aksi) apa yang dikeluhkan?misalnya hewan dari alam bohong itu bukan penangkaran. Ternyata dari penangkaran dan menteri mengiyakan. Kemudian pertunjukan lebih dari 5 kali ternyata boleh 6 kali sehari. Jadi apa yang dituntut sudah semua,” ujarnya.
BACA JUGA