Sosok Bang Jabat Dari Medan, Wartawan Sinar Pagi Baru
SIAPA sangka pria kelahiran Medan, 9 Agustus 1980 silam ini bisa menginjakkan kakinya ke Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan beranda dari Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
Namanya Marudut Sijabat biasa disapa Bang Jabat, dikenal dengan akan keramahannya kepada siapa saja, senyumannya kerap terpancar dikala sedang berbicara dengan orang yang baru dikenal, tak kekecuali dengan awak media.
Di pagi itu, Rabu (1/11/2023) di Hotel Grand Senyiur awak media Inibalikpapan.com berkesempatan mengenal lebih dekat dengan sosok bang jabat, bertemu dalam kegiatan uji kompenti wartawan (UKW).
Katanya orang-orang dari medan dikenal suaranya yang keras dalam berbicara, tapi pria yang salah satu ini terlihat beda, kesan kalem dan tidak banyak ngomong terpancar dari Bang Jabat.
Menginjakkan kakinya pertama kali di Bumi Etam, Bang Jabat mengaku daerah yang didatanginya dan menetap hingga saat ini bukan di Kota Balikpapan, melainkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada 2009 lalu.
“Ke Kaltim karena dapat pekerjaan jadi staf perkebunan kelapa sawit,” kata Bang Jabat.
Pekerjaan di perkebunan kenyataannya tidak membuat betah Bang Jabat, pada Februari 2023 dirinya memutuskan keluar dari pekerjaan dengan memulai berkecimpung kembali di dunia jurnalistik.
Sebenarnya dunia jurnalistik bukan dunia baru bagi Bang Jabat, sewaktu menjadi mahasiswa di Universitas Sumatera Utara (USU) Bang Jabat pernah bergabung di dunia kampus sebagai anggota di media Suara USU.
“Sudah kenal dunia jurnalistik sejak kuliah, jadi sudah tidak asing lagi,” kata pria lulusan 2007 USU ini.
Saat ini setelah keluar dari perusahaanya bekerja, Bang Jabat menjadi seorang jurnalis di Sinar Pagi Baru, berbagai liputan pernah dilakukan, kadang ada lancar terkadang ada pula kendala pernah dirasakannya.
Seperti pada saat Bang Jabat ingin membuat berita yang berkaitan dengan tempat kerjanya yang lama, disaat akan melakukan peliputan dan konfirmasi, Bang Jabat tidak diterima dengan baik oleh pihak perusahaan.
Adanya permasalahan di dalam perusahaan yang mana Bang Jabat bekerja menjadikan dia keluar dari perusahaan, ketidakadilan dalam bekerja serta berbagai permasalahan lainnya dengan masyarakat sekitar juga jadi penyebabnya.
Kejadian lainnya yang dialami Bang Jabat kala dirinya mau memfoto disalah satu perumahan yang ada di Kota Balikpapan,di dalam perumahan tersebut ada instansi pemerintahan tapi tidak memiliki plang nama.
“Waktu saya mau foto itu dilarang, termasuk adanya intimidasi disaat peliputaan,” kata Jabat.
Bahkan disaat dirinya ingin meliput kegiatan mantan Bupati PPU, Bang Jabat pernah diusir oleh staf Bupati dengan alasan tidak memiliki sertifikat kewartawanan.
Hal- hal yang dialami Bang Jabat akan menjadikan pengalaman yang berharga, selama menjadi seorang wartawan dan akan terus berusaha untuk memperbaiki hari demi hari.
BACA JUGA