Sri Astuti Pelaku UMKM Balikpapan yang Sukses Jual Produk Olahan Laut
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sri Astuti Wijaya, salah satu pelaku UMKM di Kota Balikpapan yang cukup sukses memasarkan produk-produk olahan rumah tangga.
Dia menjadi salah satu pelaku UMKM yang dihadirkan dalam pelatihan pembuatan sambel dengan bahan olahan laut bagi ibu-ibu nelayan di Manggar, Balikpapan.
Kegiatan tersebut bagian dari Kunjungan Kerja Anggota DPR bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam rangka kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan dan keluarganya di Balikpapan.
Kegiatan itu melatih ibu-ibu nelayan agar bisa menjadi wirausahawan dengan memanfaatkan potensi yang ada. Apalagi dengan keberasaan Ibu Kota Nusantara (IKN)
Sri mengungkapkan, sejak 2004 memulau usahanya. Dia menamai usahanya “BDS Snack”. BDS sendiri kepanjangan dari Budayakan Daerah Sekitar. Masuk pasar modern 2014.
“Saya masuk ke semua modern, hypermart, foodmart, hero dan lainnya,, di Novotel. Produk lebih dari 20-an varian,” ujar Sri kepada inibalikpapan, Minggu (29/10/2023)
Berbagai produk olahannya diantaranya berbagai jenis sambel, amplang, empe-empe, steak dan lainnya yang semuanya berbahan dari laut, mulai dari ikan, cumi, kepiting dan lainnya.
“Cakalang kan banyak di Balikpapan, aneka amplang, aneka kerupuk, aneka amplang, aneka sambel, yang belum ada di jual,” ujarnya
“Amplang kan banyak tuh, aplang kepiting, amplang pedes, amplang ikan, aplang cumi, amplang kerupuk dari yang mentah dan yang bakar,”
Dia menjelaskan, produk olahannya bisa tahan hingga satu tahun. “Karena tergantung kemasannya, memasaknya, sehingga bisa tahan,” ujarnya.
Juara tiga lomba produk olahan khas Balikpapan 2010, itu menambahkan, kesempatan bagi pelaku UMKM dengan berkembang pesatnya tekhnologi,
“Sekarang banyak UMKM-UMKM berkembang, bukan seperti dulu,” ujarnya
Dia menjual produkolahannya mulai Rp 10 ribu ke konsumen. Namun jika ada yang ingin membeli dalam jumlah yang besar dan dijual lagi Rp 8 ribu.
“Kita mau mulai lagi masuk di shoope, di tiktok, di media sosial juga, selain pasar modern,” ujarnya.
BACA JUGA