Surat Terbuka Prof Dr Esti Handayani Hardi, Pasca Dinyatakan Tidak Lolos Sebagai Calon Rektor Unmul

Prof. Dr. Esti Handayani Hardi/rearchgate

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Prof. Dr. Esti Handayani Hardi membuat surat terbuka pasca dinyatakan tidak lulus sebagai calon Rektor Universitas Mulawarman (Unmul).

Surat untuk semua

Samarinda, 7 Juni 2022

Hari ini, senat Universitas Mulawarman sudah memutuskan dari 6 pendaftar Balon Rektor Unmul, 5 lulus memenuhi berkas, dan satu tidak memenuhi kriteria pengalaman menejerial minimal 2 tahun. D

an kandidat yang tidak lolos adalah saya (Prof. Dr. Esti Handayani Hardi). Sebelumnya saya mau cerita dulu, pada tanggal 20 Mei 2022 saya menerima surat undangan dengan nomor

11/UN17.O1/TP.00.02/2022 dari panitia penjaringan untuk mendaftar sebagai Bakal Calon Rektor berdasarkan Permendikti nomor 19 tahun 2017. Dan pada tanggal 30 Mei 2022 dengan pengalaman manegerial, saya mendaftarkan diri.

Adapun beberapa pengalaman menejerial di Unmul yang sudah pernah saya lalui:

1. 2011-2015, Ketua Program Studi Budidaya Perairan FPIK, Unmul

2. 2012 Ketua Tim Akreditasi Program studi Budidaya Perairan FPIK, Unmul

3. 2012-2014, Manager Keuangan Layanan Internasional Unmul

4. 2014-2020 Ketua Pusat Penguatan Kelembagaan dan Pengabdian Kepada Masyaraka LP2M, Unmul

5. 2021-sekarang, Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan S3 Unmul Universitas Mulawarman

Pengalaman nomor 4 dan 5 dalam Peraturan Rektor Universitas Mulawarman No. 20 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengelola, hal tersebut dapat dikategorikan setara dengan Ketua Jurusan.

Namun ternyata Tim Panitia penjaringan Bakal Calon Rektor sebagian berpendapat bahwa riwayat pekerjaan diatas tidak dapat memenuhi syarat kriteria menejerial. Dan rapat senat yang diselenggarakan tadi siang sepakat, saya tidak memenuhi kriteria tersebut. Sebagai dosen, peneliti, dan abdi negara tentu saya menerima keputusan tersebut.

Saya tidak kecewa, saya terima keputusan senat tentu dengan lapang dada. Karena awal mendaftar adalah saya ingin menyampaikan pesan bahwa kami dosen muda, apa lagi perempuan berani mengajukan diri untuk berkontribusi di Unmul, kami perempuan dan dosen muda siap untuk bahu membahu berlari

untuk kemajuan Unmul. Siapapun yang memiliki kualifikasi harus berani untuk mengajukan diri.

Kejadian hari ini menjadi alasan seluruh senator Unmul untuk lebih waspada terhadap OTK yang telah dibuat, banyak dosen, dan civitas akademik Unmul tidak terfasilitasi kreativitasnya.

Kalau boleh saya menitipkan pesan, ada beberapa issue yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan Rektor Unmul.

1. Kedepan harus ada perempuan-perempuan hebat yang daftar sebagai balon rektor Unmul.

2. Berharap siapapun rektor ke depan, harus ada afirmasi terhadap isu-isu perempuan. Termasuk ruang kepemimpinan yang harus diberikan kepada perempuan.

3. Pilrek ini jangan semata urusan suara, tawar menawar jabatan, politik dagang sapi, dan sejenisnya. Tapi pilrek ini harus penuh dengan perdebatan program, soal ide dan gagasan bagaimana mengangkat derajat Unmul agar menjadi kampus rakyat. Kampus yang ramah terhadap seluruh persoalan yang

dihadapi masyarakat.

4. Jangan lupa Rektor ini bukan hanya pimpinan Universitas tapi juga seorang bapak yang dititipi banyak anak (mahasiswa) oleh orang tua untuk menjadikan anaknya lebih mandiri, lebih siap menghadapi

dunia kerja yang makin berat. Jadi tolong pertimbangkan dan juga fasilitasi mereka untuk

berkembang sama seperti anak lainnya.

5. Berharap senat Universitas Mulawarman mengedepankan kredibilitas calon dan program yang disajikan dalam menentukan pilihan.

Dan jika boleh, saya dan tim menitipkan beberapa pesan yang harus diangkat, Unmul kedepan harus berlari, lebih cepat, lebih tanggap menangkap smua peluang dari pemerintah dan swasta untuk pengembangan universitas.

Kalau boleh saya analogikan, Unmul harus lari seperti lari atletik sehingga penempatan programnya seperti lari sprint, marathon, maupun estafet.

1. Unmul harus mengedepankan bisnis, harus berani mulai mendapatkan pemasukan dari luar UKT mahasiswa, Stop menjadikan mahasiswa sebagai sapi perah dan jangan terus menerus

merugi.

2. Melakukan perbaikan pengelolaan keuangan, agar isu silva dan sebagainya tidak terjadi lagi kedepan.

3. Peningkatan transparasi tata kelola keuangan, system manajerial : professional, efektif, effisien, inovatif, transparat, berkeadilan, partisipatif.

4. Unmul harus menjadi mercusuar untuk smua universitas di Kalimantan Timur. Unmul harus juga memajukan universitas swasta di sekitarnya, jangan menjadi raja yang menindas kerajaan di sekitarnya.

Terakhir saya mengucapkan banyak terimaksih untuk smua sahabat, yang sudah menyemangati, yang mengapresiasi. Insyallah kita tetep bergerak untuk Unmul lebih baik dari sisi manapun. Jangan lupa kita tetep harus menyiapkan meja kita sendiri. Saatnya berlari, jika kita tidak mau tertinggal dan terlupakan nanti.

With love

Prof. Dr. Esti Handayani Hardi

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.