Suriah Desak AS Cabut Sanksi
DOHA, inibalikpapan.com – Menteri Luar Negeri Suriah Asaad Hassan al-Shibani harapkan Amerika Serikat (AS) cabut sanksi terhadap Suriah.
Pasalnya, sanksi tersebut merupakan hambatan bagi pemulihan negara yang dilanda perang saudara tersebut.
Karena itulah pihaknya dan mendesak AS untuk mencabut sanksi tersebut selama kunjungan pejabat Suriah ke Qatar.
“Sanksi ini merupakan penghalang dan penghambat bagi pemulihan dan perkembangan cepat rakyat Suriah. Mereka menunggu layanan dan kemitraan dari negara lain,” kata Asaad Hassan al-Shibani seperti dikutip dari Reuters.
Ia katakan hal ini setelah bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani. Al Thani juga menjabat sebagai menteri luar negeri Qatar .
“Kami mengulangi seruan kami agar Amerika Serikat mencabut sanksi-sanksi ini. Saat ini sanksi sangat merugikan rakyat Suriah sejak rezim Assad,” katanya.
Shibani mengatakan Qatar akan menjadi mitra dalam fase baru di Suriah.
Doha belum menormalisasi hubungan dengan Assad atas respons kekerasan pemerintahnya terhadap protes tahun 2011 dan malah mendukung oposisi Suriah.
Shibani hadir bersama oleh Menteri Pertahanan Suriah Murhaf Abu Qasra dan Kepala Intelijen Anas Khattab.
Mereka bertemu dengan pejabat senior Qatar lainnya termasuk Menteri Negara Luar Negeri Mohammed Al-Khulaifi, kata seorang pejabat Qatar kepada Reuters.
Shibani menyampaikan kepada Qatar peta jalan yang jelas untuk masa depan Suriah sekaligus langkah-langkah strategis pemerintahan baru Suriah, Al-Khulaifi mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.
“Kami bekerja sama untuk mencegah campur tangan asing dalam urusan Suriah,” tambah Al-Khulaifi.
Shibani mengatakan peta jalan tersebut bermaksud bangun kembali Suriah sekaligus memulihkan hubungan Arab dan luar negeri.
Menlu Suriah ini juga inginkan rakyat dapatkan hak-hak sipil mereka dengan menghadirkan pemerintahan yang mewakili rakyat Suriah.
Ia juga akan mengunjungi Uni Emirat Arab dan Yordania minggu ini. Upaya ini untuk dukung stabilitas, keamanan, pemulihan ekonomi dan membangun kemitraan yang baik, begitu unggahannya di akun X.
Shibani memulai perjalanan luar negeri pertamanya ke Arab Saudi pada hari Rabu, 1 Januari 2025. Kunjungan ini tak lebih dari dari sebulan sejak mantan Presiden Bashar al-Assad terguling.
Para pejabat Saudi juga tengah mendiskusikan cara terbaik untuk mendukung transisi politik Suriah.
BACA JUGA