Tahun Depan Indonesia Dapat kuota Haji Sebanyak 221 Ribu
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Tahun depan Indonesia mendapat kuota haji sebanyak 221 ribu. Hal itu disamaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Jika dibanding dengan kuota haji tahun ini, lebih sedikit. Karena seluruhnya tahun ini mendapat kuota haji sebanyak 241 ribu. Karena mendapat tambahan sebanyak 20 ribu.
“Saya mendapat informasi dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji ‘Ayed Al Ghuwainim, dan sesuai surat yang saya terima, bahwa Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 H/2025 M,” ujar Menag Yaqut, dikutip dari laman Kemenag.
Kepastian kuota haji tahun depan diperoleh Menag Yaqut usai menghadiri Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 yang digelar Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Makkah.
“Kita mengapresiasi Kemenhaj Saudi yang kembali mengumumkan kuota lebih awal. Sehingga proses persiapan penyelenggaraan haji juga bisa dilakukan lebih cepat,” ujarnya
Apresiasi juga atas ketegasan otoritas Saudi dalam menerapkan aturan terkait visa haji dan visa non haji,” ucapnya.
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN INI SUKSES
BACA JUGA :
Sementara untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, dia menilai berjalan dengan sukses. Ada sejumlah indikator. Pertama, pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar.
Kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal, hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup.
“Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji,” ujarnya
Kedua, proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah. Jemaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jemaah, dan bimbingan ibadah.
“Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah,” ujarnya.
“Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar,”
“Layanan katering, bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji. Ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal, setalah sebelumnya diterapkan pada 2022,”
Indikator kesuksesan ketiga, , proses puncak haji berjalan lancar. Ikhtiar mitigasi yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.
“Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri,” ujarnya.
BACA JUGA