Tahun ini ada 14 Penderita Gizi Buruk
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dinas Kesehatan Kota mencatat terdapat 14 kasus penderita gizi buruk di Kota Balikpapan. Namun kebanyakan berasal dari masyarakat urban yang tinggal di Balikpapan.
Kepala Bidang Bina Kesehatan masyarakat DKK Balikpapan dr Sri Juliarty mengatakan julmah penderita tahun ini meningkat dibandingkan dua tahun terakhir. Pada 2014 lalu terdapat 8 penderita gizi buruk dan tahun 2015 meningkat menjadi 10 kasus.
Dio panggilan akrab Sri Jualiarty mengatakan penderita gizi buruk ini mayoritas diderita oleh anak atau keluarga dari luar balikpapan atau kaum urban. “ Kebanyak dari luar lalutinggal di Balikpapan. Banyak faktor yang menyebabkan balita kena penyakit gizi buruk seperti, kesalahan pola asuh, kondisi lingkungan tidak sehat dan lain sebagainya,” ujarnya (17/11).
Bagi Balita atau anak penderita gizi buruk katanya DKK melakukan pemantauan dan pemeriksaan secara rutin selama tiga bulan bahkan hingga satu tahun. Keluarga penderita akan mendapatkan formula gizi. “Ini tidak boleh putus. Dibantu pemerintah ada pemberian makanan tambahan. Gizi buruk ini harus dipantuan terus karena tidak terjadi tiba-tiba dan pemulihan juga lama,”tandasnya.
“Nanti setahun itu harus dipantau kembali karena ada beberapa kasus ada yang sudah dinyatakan baik oleh dokter karena tidak telaten, pola asuh tidak berubah eh tahun depan kembali dengan gizi buruk,” sambungnya.
Dia mengakui penanganan kasus ini tidak mudah karena sangat berpengaruh pada pemahaman orangtua, tingkat sosial ekonomi keluarga itu sendiri. Namun di Balikpapan menurut Dio kasus penderita gizi buruk di Balikpapan tidak ada gizi buruk murni.
“ Bukan disebabkan kelaparan berkepanjangan atau karena faktor kemiskinan. Melainkan kebanyakan disebabkan kesalahan dari orang tua yang tidak memberi makan anak secara teratur. Kebanyak karena tidak memperhatikan asupan gizi, ada keselahan pola asuh,” tandasnya.
DKK melalui kadernya termasuk peran puskesmasm Posyadu terus menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengatasi gizi buruk. “Pada dasarnya masyarakat masih banyak yang kurang paham pentingnya kekebalan tubuh bagi anak. Misalnya memberi makan pada anak tidak teratur. Nah, dengan begitu kekebalan anak akan berkurang, penyakit akan mudah datang,”pungkasnya
BACA JUGA