Top Header Ad

Tahun Ini, Disperkim Balikpapan Renovasi 135 Rumah Tidak Layak Huni

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Balikpapan menargetkan program perbaikan rumah tidak layak huni akan selesai akhir tahun ini.

Dimana, sebanyak 135 rumah tidak layak huni (Rutilahu) akan selesai diperbaiki di akhir Desember 2024 ini.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Balikpapan, Rafiudin mengatakan, program ini merupakan salah satu program yang dirancang oleh Pemot Balikpapan untuk masyarakat yang kurang mampu dengan melakukan perbaikan rumah mereka

“Harapannya agar program perbaikan rumah tidak layak huni ini dapat selesai tepat waktu. Sehingga sebelum tahun 2025 sudah tuntas semua pengerjaannya,” ujar Rafiuddin saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (12/10/2024).

Dikatakannya, perbaikan 135 rumah tidak layak huni ini, menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024. Dengan total anggaran mencapai sebesar Rp3 Miliar lebih.

“Ini anggaranya dari APBD Tahun 2024,” jelasnya.

Rafiuddin menjelaskan, untuk perabikan satu rumah itu anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp22,5 Juta untuk bahan material. Sedangkan upah pengerjaan sebesar Rp2,5 juta. Sehingga, total perbaikan untuk satu rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni memakan anggaran sebesar Rp25 juta.

“Jadi dalam perbaikan rumah tidak layak huni ini, Pemkot Balikpapan tidak hanya memberikan bantuan berupa bahan material. Namun juga untuk upah pengerjaan bangunan rumah tersebut,” ungkapnya.

Dapat Upah Pengerjaan

Untuk tahun ini ada perbedaan dengan tahun sebelumnya. Di mana tahun ini, perbaikan rumah tidak layak huni mendapatkan upah pengerjaan. Untuk rumah yang akan dilakukan perbaikan, sedangkan tahun sebelumnya tidak ada.

“Penambahan anggaran upah pengerjaan merupakan usulan dari Wali Kota Balikpapan. Sebab tidak semua warga mampu membayar upah pekerja jika sudah diberikan material. Sehingga bagi warga yang tidak mampu bisa memperbaiki rumahnya,” tutupnya.

Rafi menjelaskan Program Griyaku Balikpapan berangkat dari 5 isu strategis di Perkim yakni  masih tingginya kebutuhan rumah baik kepemilikan maupun hunian, tingginya rumah tidak layak huni, rendahnya SPM perumahan (stnadar pelayanan minimal) dan tingginya pemukiman kumuh perkotaan serta  masih rendahnya penyerahan PSU Perumahan kepada pemerintah kota.

“Griyaku diyakni dapat menangani permasalahan perumahan dan pemukiman yang tentunya permasalahan itu mengakar atau berpedoman pada RPJMD Balikpapan yakni tewujudnya Balikpapan sebagai kota terkemuka yang nyaman dihuni, modern, sejahterah dan madinatul iman,” tukasnya

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.