Tak Hanya Bantuan, Sudah 27 Ribu UMKM Balikpapan Diberi Pelatihan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Guna mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) tetap bertahan ditengah pandemi Covid-19, sejumlah bantuan diberikan baik dari Pemerintah Kota maupun dari Pemerintah Pusat.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DPUMKMP) Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengatakaan, bantuan yang diberikan ada yang sebesar Rp 300 ribu bagi UMKM dari Pemkot Balikpapan dan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) telah mendukung stimulus permodalan bagi UMKM di Kota Balikpapan.
“Kami coba arahkan para pelaku UMKM untuk melek digital. Sehingga, dinas sendiri banyak sekali melakukan pelatihan-pelatihan bagi para pelakuUMKM,” ujar Adwar Skenda Putra kepada media, Minggu (31/10/2021).
Edo biasa Adwar Skenda Putra disapa menambahkan, pihaknya juga rutin menggelar pelatihan-pelatihan terkait dengan manajemen usaha, akuntansi, dan produk halal serta menggelar pameran UMKM di pusat perbelanjaan.
“Kita saat ini sudah punya Peraturan daerah kota Balikpapan tentang halal, maka setiap produk UMKM kita itu sudah punya kewajiban untuk memiliki sertifikat halal,” akunya.
Sementara itu, dari data Bank Indonesia Kaltim transaksi uang elektronik di Kalimantan Timur meningkat sebesar 55,36 persen selama kuartal II/2021.Volume transaksi uang elektronik pada triwulan II 2021 tercatat sebesar 6,20 juta transaksi atau tumbuh sebesar 55,36 persen.
“Dari segi nominal, transaksi uang elektronik juga mengalami peningkatan dengan tercatat sebesar Rp 678,42 miliar. Kendati demikian, secara tahunan pertumbuhan transaksi uang elektronik sedikit melambat yaitu mencapai 75,37 persen,” kata Edo.
Adapun, selama pandemi COVID-19 berlangsung, kepemilikan uang elektronik di masyarakat terus mengalami peningkatan hingga tercatat secara total sejumlah 2,6 juta akun uang elektronik pada triwulan II/2021.
Untuk volume transaksi e-commerce di Kaltim tercatat sebanyak 4,8 juta transaksi, meningkat dibanding kuartal sebelumnya sebanyak 3,9 juta transaksi, dimana nominal transaksi e-commerce di Kaltim tercatat sebesar Rp 1,12 triliun sepanjang kuartal II tahun 2021.
Berdasarkan pangsa jenis produk yang dibeli, transaksi e-commerce oleh masyarakat Kaltim didominasi oleh transaksi produk-produk fashion sebesar 29 persen dari total nominal transaksi. Adapun, transaksi e-commerce Kaltim lain dihasilkan dari transaksi produk elektronik, kebutuhan rumah tangga dan kantor, serta hobi, dengan pangsa masing-masing sebesar 25 persen, 19 persen, dan 18 persen.
Sebagai informasi, data e-commerce merupakan data agregat yang berasal dari sejumlah marketplace terbesar di Indonesia, sehingga belum mencerminkan keseluruhan populasi industri e-commerce.
Edo menjelaskan, pihaknya mengapresiasi para UMKM di Balikpapan yang terus berinovasi dan berkreasi dalam produk yang beraneka ragam di tengah pandemi.
“Kita dorong juga tumbuhnya wirausaha baru dengan produk-produk bermerk agar menjadi produk UMKM yang dikenal dari Kota Balikpapan sendiri,” jelasnya.
Berdasarkan dari data Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan, jumlah UMKM yang diberi pelatihan mencapai 27 ribu unit sepanjang 2020 hingga 2021, dimana jenis usaha terbanyak berasal dari kuliner dan kriya.
“Untuk pelaku usaha dengan usia 35 sampai dengan 38 tahun mencapai 40 persen dari total pelaku UMKM di Balikpapan,” tutup Mantan Kabag Humas dan Protokoler Sekdakot Balikpapan ini.
BACA JUGA