Tak Ingin Langgar Aturan, Alwi Al Qadri Temui Wakil Ketua Komisi 10 DPR
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Salah satu calon Ketua Koni Kota Balikpapan, Alwi Al Qadri bersama dengan sejumlah pimpinan Cabor Koni Balikpapan pada Jumat (4/3/2022) bertempat di Hotel Novotel berdialog dan berdiskusi dengan Wakil Ketua Komisi 10 DPR-RI Hetifah Sjaifudian terkait syarat calon pejabat daerah maju menjadi Ketua Koni.
Alwi Al Qadri mengaku, dirinya bertemu untuk mempertanyakan bolehkan atau tidak anggota dewan atau pejabat publik maju sebagai Ketua Koni di daerah, dari beliau ada sedikit pencerahan yang mana Ibu Hetifah Sjaifudian Wakil Ketua Komisi 10 DPR-RI yang membidangi Pendidikan, Olahraga dan Sejarah.
“Beliau menyampaikan ada aturan baru yang memperbolehkan pejabat publik dan tidak mengikat untuk maju sebagai Ketua Koni, kalau pun terkait aturan lama itu istilahnya ikut sinkronisasi saja dengan yang baru, artinya aturan baru lebih dipakai,” ujar Alwi Al Qadri saat diwawancarai Inibalikpapan.com, Jumat (4/3/2022).
Lanjut Alwi, hanya saja nanti beliau akan coba kaji ulang aturannya seperti apa, termasuk Undang-undang MD3 nya, kalau ada aturan baru pasti akan dikalahkan yang lama, tapi tetap akan selalu diupdate terkait masalah tersebut.
“Dalam aturan lama ada bunyi pejabat publik tidak boleh merangkap jabatan, nah ini baru dikaji karena mesti hati-hati soal ini, tidak boleh sembarangan, jangan sampai ada berita yang salah,” ujar Alwi.
“Mudah-mudah dalam waktu satu bulan ini sudah clear saya selaku yang dicalonkan teman-teman cabor gak mau melanggar aturan, kalau aturan tidak memperbolehkan saya juga tidak mau maju,” jelas Alwi.
Alwi berharap siapa pun nanti yang akan maju jadi Ketua Koni Kota Balikpapan benar-benar komitmen dan membawa prestasi buat olahraga di Kota Balikpapan.
“Memang disaat pandemi seperti saat ini, anggaran pemkot Balikpapan juga masuk minim, hanya saja calon Ketua Koni harus bisa berkolaborasi dengan legislatif dan eksekutif atau bisa berkomunikasi yang baik, kalau ini sudah tidak terjalin bagaimana mau mendapat anggaran yang lebih,” terang Alwi.
Bahkan dulu zamannya pak Roy Nirwan sebagai Ketua Koni anggaran sampai Rp 21 Milar, tapi kalau sekarang sangat minim karena kurang komunikasi yang baik antara Kerua Koni dengan legislatif dan eksekutif
“Ini yang coba saya jembatani, tujuan saya hanya satu bagaimana bisa betul-betul olahraga ini bisa maju,” akunya.
Disinggung terkait berapa Cabang Olahraga (Cabor) yang mendukungnya untuk maju sebagai Ketua Koni Balikpapan, Alwi mengaku sampai sejauh ini tidak ada mencatat berapa cabor yang mendukung dirinya, cuma sudah ada beberapa cabor yang menghubungi beliau untuk meminta agar maju dalam pencalonan Ketua Koni Balikpapan.
“Tapi kalau secara umum belum ada kumpul-kumpul dengan teman-teman cabor, kalau saya di calonkan ya siap, kalau tudak ya juga tidak apa-apa dan kalau pun maju mesti sesuai aturan,” kata pria yang juga Ketua Komisi III DPRD Balikpapan ini.
Sementara itu, Alwi mengaku sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Balikpapan yang mana pada intinya beliau mempersilahkan untuk maju asal ada aturan yang mengikat.
“Siapa pun yang mau maju itu yang terbaik, pastinya saya sampaikan harus berkomunikasi baik dengan Walikota dalam hal ini dengan legislatif dan eksekutif juga dan maju sebagai Ketua Koni ini jangan maju karena untuk kepentingan pribadi,” tutupnya.
BACA JUGA