Tak Peduli Sanksi AS, Rusia Katakan Negaranya Masih Jadi Penghasil Minyak Terbesar
MOSKOW, inibalikpapan.com – Kementerian Luar Negeri Rusia kecam tindakan baru Amerika Serikat (AS) yang berikan sanksi terhadap sektor energi Rusia sebagai upaya untuk merugikan ekonomi negara tersebut.
Ia katakan bahwa hal ini berisiko mengganggu stabilitas pasar global dan mengatakan bahwa pihaknya masih akan terus melanjutkan proyek minyak dan gas besar.
Pernyataan kementerian juga mengatakan bahwa Rusia akan menanggapi tindakan permusuhan AS sambil menyusun strategi kebijakan luar negerinya.
Pernyataan itu mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan upaya untuk menimbulkan setidaknya beberapa kerusakan pada ekonomi Rusia.
Bahkan dengan risiko mengganggu stabilitas pasar dunia saat masa jabatan Presiden Joe Biden yang hendak berakhir.
“Memang ada pergolakan di Gedung Putih dan intrik lobi Russophobic di Barat. Hal ini sebagai upaya seret sektor energi dunia ke dalam perang oleh Amerika Serikat melawan Rusia. Negara kita telah dan tetap menjadi kunci dan masih jadi andalan di pasar bahan bakar global,” begitu pernyataan Kemenlu Rusia seperti dikutip dari Reuters.
Sanksi terhadap Rusia tersebut merupakan yang terluas yang AS pernah lakukan. Paket sanksi yang menargetkan pendapatan minyak dan gas Rusia merupakan bagian dari upaya memudahkan Ukraina untuk menang.
Namun hal ini mempengaruji an pemerintahan Donald Trump yang akan datang dalam mencapai kesepakatan guna mengakhiri perang di Ukraina.
Diberitakan sebelumnya, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi kepada Gazprom Neft perusahaan minyak milik negara Surgutneftegas, yang melakukan eksplorasi, produksi dan penjualan minyak serta 183 kapal yang telah mengangkut minyak Rusia.
Banyak di antaranya merupakan armada bayangan yang sudah tua. kapal tanker yang merupakan milik perusahaan non-Barat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan tindakan itu akan memberikan pukulan telak bagi Moskow.
“Semakin sedikit pendapatan yang diperoleh Rusia dari minyak … semakin cepat perdamaian akan dipulihkan,” katanya.
BACA JUGA