Tanggapan Ikatan Dokter Indonesia Soal Vaksin Nusantara

Lab pembuatan Vaksin Nusantara di RSUP Kariadi [suara.com/Dafi Yusuf]

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban angkat bicara terkait vaksin nusantara.

Dia meminta tim peneliti untuk menjelaskan ke publik secara lengkap soal vaksin yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto itu.

Pasalnya kata dia, Badan Pengawas Obat dan Makanan  (BPOM) menyatakan vaksin ini belum bisa lanjut ke uji klinis fase II. Sementara sejumlah anggota DPR bahkan telah jadi relawan.

“Tanpa bermaksud tendensius, saya ingin pihak Vaksin Nusantara menjelaskan kepada publik, kenapa tetap ingin melaksanakan uji klinis fase dua. Padahal BPOM belum keluarkan izin untuk itu,” ujarnya dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com

Dia pun menilai ada keganjilan, ketika DPR yang telah divaksin kemudian menjadi relawan vaksin nusantara. BPOM pun belum memberikan ijin, sehingga dirinya meragukan.

“Relawannya pun DPR, yang sebenarnya sudah menjalani vaksinasi kan? Ini benar-benar ganjil. Saya pribadi kesulitan meyakinkan diri atau percaya terhadap Vaksin Nusantara. Pasalnya uji klinis satunya juga belum meyakinkan,” ucapnya.

“BPOM menyatakan jika potensi imunogenitas vaksin ini untuk meningkatkan antibodi itu belum meyakinkan. Sehingga belum bisa ke fase selanjutnya,”

Kata dia, proses pengembangan vaksin atau obat yang benar secara saintifik atau evidence based medicine (EBM) wajib dilakukan alias tidak bisa ditawar.

“Kalau uji klinis fase dua ini dilakukan tanpa izin BPOM, rasanya kok seperti memaksakan ya. Semoga hal ini bisa dibicarakan dengan baik oleh BPOM dan pihak Vaksin Nusantara. Amin,”ujarnya.

Sumber : suara.com

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.