Tangis Dian Pecah, Tak Bisa Pulang Kampung, Sepekan Tertahan di Pelabuhan Karingau

Dian sambilmengendong anaknya, meminta bantuan pemerintah agar bisa pulang

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Seorang ibu muda sambil mengendong anaknya yang masih usia balita tak bisa menahan tangisnya, karena sudah hampir sepekan tertahan di Pelabuhan Karingau Balikpapan.

Kepada awak media, Ibu muda bernama Dian itu mengatakan, mereka ingin pulang ke Palu namun mereka terkendala persyaratan wajib rapid test.  Dia pun meminta Pemerintah membantu mereka hingga bisa pulang.

Dian (20) bersama anaknya dan 8 orang lainnya yang juga ibu-ibu muda dan anak-anak mereka bahkan hanya makan 2 kali sehari. “Makannya sama minum 2 kali sehari, soalnya kalau mau makan 3 kali gak cukup uangnya,” ujarnya

“Jadi saya mohon dari Pemerintah bisa bantu kami semua. Kita siang lapar, ditunda jadi makannya sore supaya bisa sampai malam. Saya mohon dari pihak Pemerintah tolong bantu kami semua mau pulang kampung,”

Sementara Ismail (32) yang juga dalam rombongan itu menuturkan, mereka awalnya berasal dari Sebulu Kabupaten Kutai Kertanegara. Mereka, mengaku tak mengatahui kalau ada persyaratan wajib rapid test untuk naik ke kapal.

“Kami tertahan karena gak rapid test. Kami gak tahu kalau ada syarat rapid test, tahunya hanya keterangan sehat,” ujarnya.

“Jadi kami kami hanya bawa surat keterangan sehat saja dari perusahaan. Tidak rapid test? Karena dana kami gak cukup,”

Kata dia, jika memiliki uang cukup, mereka mungkin sudah melakukan rapid test dan sudah berada di Palu. “Seandainya kami punya dana, kami sudah ngurus, mungkin kami sudah di Palu sekarang ini,” ujarnya.

Pria tersebut, mau pulang kampung karena istri tercinta kini tengah sakit. Dia bahkan membawa surat keterangan istri tengah sakit, termasuk surat keterangan dari desa setempat  “Sama rombongan ini totalnya ada 10 orang,” ujarnya

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.