Tarif Rapid Test Rp 150 Ribu, Belum Terlihat Animo Masyarakat Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kepala Wilayah Prodia Balikpapan Muhammad Rizal mengungkapkan, sejak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan tarif rapid test belum terlihat animo masyarakat Kota Balikpapan.
“Di Balikpapan belum kelihatan animonya meningkat. Ini baru berlaku 2 hari yang Rp 150 ribu. Trend 2 hari ini belum kelihatan, ” ujarnya, Jumat (10/07).
Dia mengatakan, sejak keluarnya surat edaran Kemenkes yang mengatur tarif rapid test, Prodia langsung menyesuaikan. “Jadi sejak kami mendapatkan surat edaran itu oleh Pusat langsung direspon,” ujarnya.
“Kami di internal per 9 Juli itu sudah dilakukan secara nasional jadi tidak hanya di Balikpapan ini tapi seluruh kota, seluruh outlet Prodia menyesuaikan tarif dengan Rp 150 ribu itu,”
Sebelumnya tarif yang dikenakan Rp 250 ribu untuk sekali rapid test dan langsung diterima hasilnya dalam sehari. “Sebelumnya Rp 250 ribu per orang per test, kalau rapid test hari ini, hari ini juga selesai,” ujarnya.
“Kalau dirata-ratakan 100-an orang per Minggu, sebelum penyesuaian harga baru. Kami kerjakan langsung di masing-masing laboratorium hasilnya langsung hari ini juga waktu penyelesaian 2-3 jam,”
Rata-rata pasien yang menggunakan pelayanan rapid test Prodia merupakan karyawan perusahan termasuk juga masyarakat umum. “Terutama yang ingin terbang, masuk kerja, perusahan migas dan batubara ada juga,” ujarnya.
Kata dia, sejak pertengahan Juni kemarin, Prodia kini menggunakan alat rapid test yang bukan manual lagi. “Kalau pakai alat kita bisa running dalam juml,ah yang banyak dalam waktu singkat, kalau yang chip itu satu-satu,” ujarnya.
BACA JUGA