Tata Cara dan Niat Puasa Syawal, Ibadah yang Setara dengan Berpuasa Setahun Penuh

Ilustrasi petang di bulan Syawal. Photo by David McEachan: https://www.pexels.com/photo/silhouette-of-mosque-below-cloudy-sky-during-daytime-87500/

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com– Usai merayakan Idulfitri, syariat Islam menganjurkan umat untuk melanjutkan ibadah dengan berpuasa lagi, yaitu puasa sunnah Syawal. Nabi Muhammad SAW menganjurkan puasa Syawal karena pengamalnya akan mendapatkan keutamaan berupa pahala setara dengan puasa setahun penuh.

Niat Puasa Syawal dapat Anda lafalkan dengan kalimat, “Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnati sittatin min syawwalin lillahi ta’ala” yang artinya, “Aku niat puasa sunnah Syawal di esok hari karena Allah SWT.” Waktu pelaksanaan niat puasa Syawal bisa Anda mulai masuk waktu Maghrib hingga sebelum Dhuhr, selagi belum makan dan minum apa pun sejak terbit fajar di hari berpuasa.

Adapun puasa sunnah Syawal ini dapat Anda lakukan secara berturut-turut mulai tanggal 2-7 Syawal, setelah hari H Idulfitri. Ibadah ini tidak boleh bersambung dengan puasa Ramadan, karena puasa di hari Idulfitri hukumnya haram.

Adapun tata cara puasa Syawal tidak jauh berbeda dengan tata cara puasa Ramadan. Mulai dengan niat, makan sahur, lalu akhiri dengan buka puasa. Perbedaannya terletak pada sifat niat dan pelaksanaan puasa enam hari berturut-turut di bulan Syawal.

Puasa Syawal dapat Anda lakukan selama enam hari berturut-turut. Dari hadis, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164). Sesuai dengan hadis tersebut, yang sunnah adalah berpuasa enam hari di Bulan Syawal.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.