Tawarkan Sistem KPBU, Balikpapan Dapat Pasokan Air Bersih 500 Liter/Detik Dari Bendungan Sepaku
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pada Selasa (14/2/2023) Pemerintah Kota Balikpapan kedatangan perwakilan dari Kementerian Keuangan (Kemenkue), Bappenas, Kementerian PUPR. Kunjungan mereka diterima langsung oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakot Balikpapan, Agus Budi Prasetya.
“Mereka sudah menghubungi kami, sudah mau memutuskan bahwa yang 500 liter perdetik dari bendungan Sepaku Semoi air bakunya untuk dialirkan ke Kota Balikpapan,” ujar Agus Budi Prasetya kepada media, Jumat (17/2/2023).
Hanya saja, Kata Agus Budi ada hambatan pada pipa transmisinya yang biaya diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun.
“Sehingga dengan biaya yang sangat mahal itu sangat berat bagi Pemkot Balikpapan, akibat terbatasnya APBD Kota,” kata Agus.
Untuk itu, pihak perwakilan Bappenas dan Kemenkeu yang mendatangi kita melakukan diskusi. Hasilnya diarahkan kepada Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Apakah nanti mengarah ke KPBU yakni kerja sama antara Pemkot dengan Badan usaha yang diarahkan Pemerintah pusat, kalau KPBU investasinya melalui investor kita membayar melalui biaya layanan,” akunya.
“Misal sudah jadi air kita jual ke masyarakat, ya pembayaran melalui mencicilnya,” sambungnya.
Dimana KPBU ada dua pola, kalau kita terima air bersih berarti nanti dari pihak Badan usaha memproduksi air bersih dijualnya melalui PDAM kemudian berlakulah tarif kepada masyarakat.
“Syaratnya dari Kementerian adalah air yang dijual layak minum, maka tarifnya akan semakin tinggi. Sehingga perlu disosialisasikan dan dikoordinasikan dengan DPRD Balikpapan agar dapat dukungan,” imbuhnya.
Makanya disarankan Kemenkeu, pada saat KPBU nanti diminati agar jaringan ekstinting PDAM yang ada sekarang harus dilakukan perbaikan, jangan sampai air pdam yang saat ini kondisinya masih kurang bersih ada kotorannya.
“Tapi kuncinya kita laporkan dulu ke pak wali, keputusan ada pada pak wali, kalau setuju KPBU baru kita lanjut ke Kementerian,” akunya.
Untuk diketahui, kebutuhan air baku untuk air minum di Kota Balikpapan hingga 2039 diproyeksikan sekitar 3,3 meter kubik per detik, namun saat ini baru terpenuhi 1,3 meter kubik per detik.
Demikian disampaikan Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda Harya Muldianto di Balikpapan, Selasa.
Dia mengatakan saat ini kekurangan pasokan air baku itu bisa terlihat dari belum seluruhnya warga Kota Minyak menikmati pelayanan air bersih dari PDAM.
Untuk menutupi kekurangan tersebut Pemkot Balikpapan telah membangun Waduk Teritip dan Embung Aji Raden, termasuk kerjasama dengan Pemkab PPU yang membangun Waduk Semoi-Sepaku.
“Namun, dari perhitungan kami, bila ketiganya sudah mulai beroperasi di 2024 mendatang, penambahannya baru 820 liter pe detik,” kata Muldianto.
Kekurangan 1.200 liter per detik masih dicarikan lagi jalan keluarnya.
“Itu memang masih menjadi PR kami untuk mencari potensi-potensi yang bisa kita andalkan untuk memenuhi kebutuhan air baku Balikpapan,” ujar Muldianto.
Di sisi lain, Muldianta mengungkapkan pembangunan Embung Aji Raden tahun depan ditargetkan rampung dan bisa digunakan. Tahun 2021 ini masih penyelesaian pembebasan lahan yang sebelumnya sempat tersendat. Begitu pula dengan pembangunan Waduk Semoi-Sepaku yang terkendala pembebasan lahan.
Adapun Bendungan Teritip yang saat ini belum mencapai batas kemampuannya yang kelak mencapai 250 liter per detik. Namun demikian, masih bisa digunakan untuk kapasitas 80 liter per detik dari seluruhnya 250 liter perdetik.
Sebagai waduk tadah hujan, diperhitungkan masih perlu beberapa waktu lagi hingga waduk penuh dan bisa berkapasitas maksimal.
Saat ini PDAM Balikpapan mengandalkan air baku dari Waduk Manggar dan beberapa sumur dalam untuk mencukupkan kebutuhan air warga Kota Minyak.
Selama beberapa tahun terakhir, berbagai ide dan penawaran berdatangan ke Balai Kota Balikpapan berkenaan dengan pengadaan air baku untuk minum ini.
BACA JUGA