Tekan Inflasi, Bulog dan Dinas Perdagangan Diminta Gelar Pasar Murah di Seluruh Kecamatan

Muhaimin

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan menggelar rapat dalam rangka Kesiapan Pengembangan Ekonomi Kota Balikpapan Menuju Beranda Calon Ibu Kota Negara (IKN)

Namun isu yang justru dibahas terkait inflasi September ataupun year to year yang cukup tinggi berdasarkan rilis dari BPS Kota Balikpapana. Tingginya inflasi karena dipicu kenaikkan BBM subsidi.

“Inflasinya kan tinggi September, di April – Agustus kita masih bisa menekan,” ujar Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Muhaimin kepada awak media usai rapat, Rabu (12/10/2022)

Dia mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk mencegah terus meningkatnya inflasi diantaranya telah meminta Bulog dan Dinas Perdagangan menggelar operasi pasar murah di masing-masing kecamatan.

“Kita minta Bulog dan teman-teman Dinas Perdagangan melakukan operasi pasar murah untuk membantu masyarakat yang terdampak. Jadi kita arahkan mereka intens di enam kecamatan,” ujarnya

Hal itu kata dia, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo daerah juga bisa menggunakan dana alokasi umum (DAU) untuk menekan inflasi dengan pembangian bantuan bagi warga terdampak.

“Program pemerintah kan sesuai arahan Bapak Presiden 2 persen Dari DAU kita untuk mengatsi inflasi,” ujarnya

“Kita sudah ada program padat karya yang dilaksanakan Dinas PU seekitar Rp 7,5 milir dan Rp 4,5 miliar untuk masyarakat yang terdampak langsung,” ujarnya.

Kemudian juga mendorong swasta juga ikut peduli dengan menggelar bakti sosial. “Termassuk adanya kepedulian dati pelaku-pelaku usaha yang juga melaksanakan kegiatan sosial di masyarakat,” ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Balikpapan Bambang Setyo Pambudi memgingatkan inflasi September 2022 di Balikpapan yang tinggi akibat kebijakkan  kenaikkan harga BBM subsidi  

Dia mengatakan, berdasarkan rilis BPS poasca kenaikkan BBM subsidi untuk inflasi Balikpapan September mencapai 0,66 persen. Namun yang tinggi inflasi year to year yang mencapai 6,26 persen.

“Saya kira sudah tinggi sekali perlu kita waspadai,” ujar ambang Setyo dalam rapat TPID  di Balai Kota, Rabu (12/10/2022)

Padahal pada bulan Mei – Agustus Balikpapan meraih penghargaan karena bulan sebelumnya mampu mempertahankan inflasi dibawah angka kenaikkan nasional. Sehingga menjadi dilematis.

“Dilema juiga, kemarin kita di posisi mei – Agustus kita bisa dapat penghargaan Rp 10,4 M bisa di follow up,” ujarnya

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.