Top Header Ad

Teluk Balikpapan Bakal Jadi Wisata Unggulan di Kaltim

Habitat bekantan di Teluk Balikpapan kian terancam akibat hutan manggrove yang tergerus untuk kepentingan industri

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan terus berupaya mengembangkan sektor pariwisata untuk mendongkrak perndapatan asli daerah (PAD). Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Balikpapan Memy Facesly.

Setelah sebelumnya akan memperluas lahan di Pantai Manggara mencapai 4 hektar untuk mengenjot jumlah pengunjung. Pemerintah Kota Balikpapan juga bakal mengembangkan Teluk Balikpapan menjadi salah satu pariwisata unggulan di Kalimantan Timur.

“Di Teluk Balikpapan selain hutan Manggrove juga memiliki kekayaan flora dan fauna, sehingga ketika dikembangkan bisa menjadi salah satu tujuan Pariwisata Balikpapan,” kata Oemy.

Menurutnya, di Teluk Balikpapan juga bisa ditemukan salah satu hewan langka yakni bekantan, termasuk pesut yang tidak ditemukan di daerah lain. Sehingga bisa menjadi daya tarik pengunjung.

“Sangat berpotensi sekali menyedot pengunjung kalau kita mampu mengembangkan Teluk Balikpapan menjadi tujuan pariwisata,” imbuhnya.

Apalagi tahun ini, Pemerintah Kota Balikpapan menargetkan jumlah pengunjung mencapai 2,5 juta . Meski, hingga kini data Disporabudpar Kota Balikpapan baru sekitar 800 ribu jiwa.

Sementara anggaran promosi wisata dari yang sebelumnya Rp 1 milir justru turun menjadi Rp 800 juta, akibat Pemerintah Kota Balikpapan mengalami defisit anggaran.

“Mudah-mudahan sekotor pariwisata kita bisa mencapai target. Karena kita terus berupaya melakukan inovasi-inovasi untuk mengenjot jumlah pengunjung dan meningkatkan PAD,” ujarnya.

Sementara kondisinya kini kondisi Teluk Balikpapan kian memprihatinkan. Hutan Manggrove juga terus tergerus, areal hutan mangrove kini yang tersisa khususnya di sekitar Teluk Balikpapan hanya 130 kilometer persegi. Akibat pengembangan kawasan industri karingau (KIK).

Habitat bekantan atau monyet hidung panjang hidupnya pun juga semakin terancam, begitupun habitat Pesut.  Tahun 2012 lalu jumlah bekantan mencapai 1.400 ekor kemungkinan populasinya terus berkurang. Bahkan beberapa kali bekantan ditemukan mati.

Pesut  bahkan ditemukan tiga ekot mati. Peneliti asal Cheko Shenk Lotta, pada tahun 2012 mengatakan, jumlah pesut di sekitar perairan Teluk Balikpapan mencapai 70 ekor dan tahun 2015 diperkirakan tersisa sekitar 50 ekor.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.