Terganjal Kompetensi, Hanya 30 Persen Tenaga Kerja Kaltim yang Terserap di Proyek RDMP

Ketua Apindo Kaltim Slamet Brotosiswoyo

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim mengungkapkan, hanya sekitar 30 persen penyerapan tenaga kerja sal Kaltim dalam proyek perluasan Kilang minyak Balikpapan atau Refinery Development Master Plan (RDMP).

Ketua Apindo Kaltim Slamet Brotosiswoyo mengatakan, minimnya penyerapan tenaga kerja asal Kaltim pada proyek strategis nasional tersebut, karena rata-rata terganjal kompetensi. Hal itu telah disampaikannya ke Gubernur Kaltim Isran Noor yang menyesalkan kondisi tersebut.

“Sekarang masalah pelaksanaan proyek RDMP, kami Apindo Kaltim bertemu Gubernur Kaltim ditanya berapa penyerapan tenaga kerja di RDMP untuk anak-anak kita, 30 persen pak saya bilang, Sekarang masalahnya apa? masalahnya kompetensi,” ujar Slamet kepada Inibalikpapan.com, Minggu (07/03)/2021).

Sehingga Isran kemudian mendorong Apindo Kaltim mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Pada 5 September 2020 telah lahir LSP Global Teknik Indonesi (GTI) yang digagas Apindo Kaltim. 

“Apindo Kaltim saya tugaskan untuk bikin LSP, oke kita bikin. karena itu untuk menjembatani anak-anak untuk bisa mendapatkan kesempatan,” katanya. 

“LSP sebenarnya gagasan kita sejak 4 tahun yang lalu dan sudah didukung DPRD Provinsi tapi setelah kami telusuri dan datang ke Kementerian Tenaga Kerja prosedurnya sangat berat waktu itu melaksanakan. Tapi sekarang kami bertekad, Apindo berinisiasi mendirikan ini,”tandasnya.

Kata dia, sudah mendapatkan dukungan tertulis dari Pemerintah Provinsi Kaltim maupun DPRD, diantaranya Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pekerjaan Umum (PU) hingga Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi maupun sejumlah Perguruan Tinggi.

“Kami sudah berproses, ada pendamping dari Jakarta, konsulltannya untuk dalam rangka penyusunan dokumen-dokumen persyaratan untuk pendirian LSP ini yang berafiliasi ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),” ujarnya. 

 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.