Top Header Ad

Tertahan, Tim Offroad Kalimantan Akhirnya Jalani Sidang di Majelis Brunai

BRUNAI, Inibalikpapan.com – Tertahan di Brunai, Tim Offroad Kalimantan (TOK) menghadapi sidang di Majelis (pengadilan) di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam, pada Sabtu pagi (29/10).
Tim yang terdiri dari 7 mobil dan 18 kru termasuk pengemudi ditahan oleh Polis Diraja Brunei di Gadong, bagian dari kota Bandar Sri Begawan.

‘Dato’ Haji Helmi Koordinator TOK mengaku tidak jelas tuduhan timnya harus tertahan dan menghadapi sidang.
“Mulai sejak Jumat 27/10 malam, tuduhan kepada kami berubah-ubah. Pertama soal mobil, bahwa mobil-mobil kami sudah diubah (modifikasi), ” ujarnya (29/10).

Mobil modifikasi memang tidak diperkenankan berada di jalan Brunei. Soal ini, tim sempat dibolak balik antara berurusan dengan kepolisian dengan pihak Jabatan Pengangkutan Darat (JPD) semacam Dinas Perhubungan setempat. Polisi membawa TOK ke JPD. Namun pejabat JPD menyatakan tidak berhak memeriksa mobil non Brunei.

Namun beberapa jam kemudian tudingan berganti menjadi “kabur dari balai polis”, yaitu dari Balai Polis Kuala Belait, kota di mana perbatasan Brunei bermula dengan Sarawak, Malaysia. Lantas saja, tudingan menjadi aneh bahakn menjadi bahan cadaan. Karena rombongan offroader dari Kalimantan tak seorangpun merasa kabur.
Karena TOK sejak masuk Brunei mendapat pengawalan polisi. Helmi dengan santai mengikuti apa yang dituduhkan. “Tak apalah, kami hadapi saja,” ucap Helmi.
Bahkan persoalan ini, mau tidak mau pihak staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Brunei Darussalam, Endy Ghafur Fadly dan Fathoni Ambari mendampingi TOK.

Endy Fadly adalah Minister Counsellor pada KBRI. Endy menduga ada kesalahpahaman diantara petugas Brunai.

“Kondisi kawan-kawan sehat dan tenang. Hal perkara, kami melihat mungkin ada kesalahpahaman antara polisi dan JPD,” terangnya.
Sampai siang tadi masih berproses dan belum diketahui hasilnya.
Tim Offroad Kalimantan (TOK) dalam perjalanan menuju Kota Kinabalu di Sabah, Malaysia. TOK yang berasal dari berbagai provinsi Kalimantan bermaksud berpartisipasi dalam Borneo Safari, event offroad legendaris di Negeri Bawah Angin itu.

TOK mulai perjalanan dari Samarinda Jumat 20 Oktober, menyusuri jalan Trans Kalimantan hingga perbatasan di Entikong, Kalimantan Barat. Sampai hari ini sudah 7 hari perjlanan melintasi kota-kota di Sarawak, Malaysia, TOK tiba di Brunei 27 Oktober sore.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.