Tidak Ada Kata Terlambat Meningkatkan Kesehatan Kognitif
MARYLAND, Inibalikpapan.com – Penelitian menunjukkan ternyata manusia tidak hanya dapat menjaga, tetapi juga meningkatkan kesehatan kognitif.
“Memprioritaskan perilaku sehat dapat meningkatkan kemampuan otak hingga usia 70 hingga 80-an,” kata Dr. Seemant Chaturvedi, ahli saraf dan spesialis stroke di University of Maryland Medical Center seperti dikutip dari Time. “Kita masih dapat mengingat kenangan penting, mengendarai mobil, dan terlibat dalam berbagai macam aktivitas.”
Kabar baiknya adalah tidak ada kata terlambat untuk mulai meningkatkan kesehatan kognitif.
Pengendalian Penyakit Kronis Dapat Meningkatkan Kesehatan Kognitif
Pertama, kendalikan penyakit kronis. “Siapa saja yang mengalami tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes, penting untuk memastikannya terkendali,” kata Chaturvedi. “Kondisi parah merusak pembuluh darah di otak dan meningkatkan risiko stroke dan demensia.”
Dalam sebuah penelitian, misalnya, orang yang menderita hipertensi di usia 40-an hingga awal 60-an mengalami penurunan keterampilan kognitif sebesar 6,5 persen lebih tajam di usia 70-an, 80-an, dan 90-an, dibandingkan dengan mereka yang memiliki tekanan darah normal.
Penelitian lain menemukan orang dengan kadar kolesterol LDL yang lebih tinggi dan kadar kolesterol HDL yang lebih rendah cenderung memiliki lebih banyak plak amiloid di otak mereka. Kondisi ini meningkatkan risiko Alzheimer.
“Jika Anda berusia 35 atau 40 tahun dan memiliki kolesterol tinggi, lebih baik memulai pengobatan lebih awal daripada menunggu hingga berusia 65 atau 70 tahun dan mengalami serangan jantung, “ lanjutnya.
Olahraga Rutin
Kedua, olahraga setiap hari selama 30 menit. Seluruh tubuh Anda akan mendapat manfaat jika Anda berolahraga setidaknya beberapa hari seminggu—termasuk otak Anda.
Penelitian menunjukkan bahwa berolahraga meningkatkan proses kognitif dan memori. Selain itu, olahraga meningkatkan ketebalan korteks serebral, yang bertanggung jawab atas tugas-tugas seperti bahasa, berpikir, dan emosi.
“Kami semakin banyak mempelajari tentang manfaat olahraga teratur bagi kesehatan otak,” kata Chaturvedi. “Bahkan pada pasien yang mengalami demensia ringan, mereka dianjurkan untuk berolahraga tiga hingga lima kali seminggu.”
Aktivitas apa pun yang Anda pilih, berjalan, bersepeda, berenang, pastikan melakukannya dengan intensitas sedang, atau sekitar 50 hingga 80 persen dari detak jantung maksimum.
Tidur Cukup
Cara meningkatkan kesehatan kognitif yang ketiga adalah istirahat cukup. Kurang tidur merupakan faktor risiko utama untuk demensia, kata Dr. Augusto Miravalle, seorang ahli saraf dan spesialis multiple sclerosis di Rush University Medical Center.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang berusia 50-an dan 60-an yang tidur enam jam atau kurang per malam memiliki kemungkinan 30 persen lebih besar untuk didiagnosis menderita demensia daripada mereka yang tidur setidaknya tujuh jam.
Jadi, apa yang harus Anda lakukan jika Anda terjaga di malam hari? Hindari kafein di malam hari, batasi tidur siang, dan singkirkan barang elektronik sebelum tidur, saran Miravalle.
Kendalikan Stres
Keempat adalah kelola stres. Dr. Roy Hamilton, profesor neurologi, psikiatri, dan kedokteran fisik serta rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Perelman, Universitas Pennsylvania memberikan saran mudah.
“Di abad ke-21 memang sulit melakukan ini,” katanya. “Tetapi ada bukti bahwa stres kronis tidak baik untuk kognisi.”
Hamilton sarankan luangkan waktu untuk memikirkan apa yang membuat Anda rileks, dan setelah menerapkan strategi tersebut.
BACA JUGA