Tidak Lagi Andalkan DBH, Pemkot Atur Strategi Dongkrak PAD 2019

Balikpapan—Pemerintah Kota Balikpapan akui masih bergantung dengan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dan Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat dalam mencapai realisasi target Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Sekretaris Daerah Kota Balikpapan Sayid MN Fadli mengatakan sebagai perbandingan APBD 2018 Kota Balikpapan tahun 2018 sebesar Rp. 2,4 triliun. Dari pencapaian tersebut Pendapatan Daerah (PAD) kota hanya menjangkau 25 persen atau sebesar Rp. 600 Miliar.
“Jadi kalau APBD kita sekarang 2,4 triliun kami hanya 25 persen dari yang ada keseluruhan APBD. Sejumlah upaya dilakukan, hanya memang pengaruh ekonomi nasional juga berdampak terhadap ekonomi di Kaltim termasuk di Balikpapan,” ujar Sayid.

Pada tahun 2015, kata Sayid, APBD Kota mencapai angka diatas tiga triliun rupiah. Namun akibat harga minyak, gas dan batubara dunia yang turun drastis, pertumbuhan ekonomi menurun drastis dengan pertumbuhan yang cenderung melambat.
Pertumbuhan ekonomi Kaltim yang minus, menjadikan daerah ini berada di bawah pengawasan khusus oleh pemerintah pusat. Termasuk Balikpapan saat ini juga pertumbuhan sangat kecil, yaitu hanya satu persen. Namun Sayid meyakini sejumlah potensi daerah cukup banyak untuk dipotimalkan, meski ekonomi Kaltim masih dalam proses pemulihan.

“Memang mengembalikan seperti semula itu butuh waktu mungkin bisa sampai tiga atau empat tahunan baru bisa seperti semula. Itupun dengan tindakan-tindakan komitmen yang harus lebih kreatif,” kata Sayid.

Melihat pertumbuhan ekonomi Kaltim yang kian membaik, tahun 2019 ini pemerintah kota lakukan sejumlah upaya untuk mendongkrak APBD Kota. Upaya tersebut diantaranya menyelesaikan pembangunan Kawasan Industri Kariangau (KIK); realisasikan proyek coastal road dan tingkatkan industri pariwisata. Termasuk meminta kepada pengusaha untuk bayar pajak daerah, agar roda ekonomi tetap bergulir.

Balikpapan berbeda dengan kabupaten kota lainnya, yang mana kota ini satu-satunya di Kaltim yang tidak punya sumber daya alam. Sehingga Balikpapan turut gencarkan slogan Balikpapan sebagai kota jasa; perdagangan; industri; pendidikan dan pariwisata.
“Jadi kalau membandingkan dengan daerah lainnya memang berat berat kita. Jadi kita hanya bisa di sektor-sektor ini yang bisa bantu genjot APBD Kota. Insha Allah dengan upaya tersebut target tahun ini Rp 675 miliar bisa terealisasi,” katanya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.