Tiga Kelompok Masyarakat Balikpapan Timur Mewaliki Kaltim Dalam Proklin 2018
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Tiga kelompok masyarakat yang berasal dari Kecamatan Balikpapan Timur mewakili Kaltim dalam pelaksanaan Program Kampung Iklim (Proklim) Tahun 2018.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Suryanto. Tiga kelompok masyarakat itu yakni berasal dari Kelurahan Manggar, Kelurahan Teritip dan Kelurahan Manggar.
“Ketiganya terdiri dari beberapa RT yang berada di 3 kelurahan, meliputi Kelurahan Manggar yang dikoordinir oleh Bapak Jumadi, Kelurahan Lamaru oleh Bapak Mansyur dan Ibu Sumarmi, serta Kelurahan Teritip oleh Bapak Widodo,” kata Suryanto.
Menurutnya, ketiga kelompok masyarakat tersebut berhasil terpilih mewakili Kaltim berdasarkan pengisian sistem registrasi nasional yang dilakukan oleh masing-masing kelompok atas.
Pada tahun ini, Proklin diikuti 206 calon ProKlim dari berbagai region. Adapun target pemerintah sampai dengan tahun 2019 telah terbentuk 2000 ProKlim, baik tingkat Pratama, Madya maupun Utama.
“Untuk Region Kalimantan diikuti oleh 14 calon ProKlim terdiri dari Kalimantan Barat sebanyak 9 Calon, Kalimantan Selatan sebanyak 1 Calon, Kalimantan Tengah sebanyak 1 Calon, dan Kalimantan Timur sebanyak 3 Calon,” ujarnya.
Proklin merupakan program iyang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan tujuan untuk melihat upaya masyarakat dalam rangka melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap dampak terjadinya perubahan iklim.
Berbagai upaya masyarakat yang terlibat dalam program ini merupakan bentuk partisipasi dalam mengatasi dampak dari perubahan iklim. Upaya tersebut berupa pengendalian banjir, ketahanan pangan serta usaha untuk meningkatkan vegetasi di area sekitar.
“Tentunya kami dari Pemerintah Kota sangat terbantu adanya partisipasi masyarakat dalam menghadapi global warming,” ujarnya
Secara umum kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat dalam program ini antara lain membuat lubang biopori, penggunaan kompos dari kotoran ternak.
Lalu kegiatan budidaya ikan dengan terpal, pemanenan air hujan, sawah dengan air tadah hujan, kebun toga, tanaman hidroponik, mangrove sebagai salah satu tanaman yang dapat mengurangi emisi, biogas, kawasan rumah pangan lestari dan lain sebagainya.
Pemerintah Kota Balikpapan pun berharap, beragam kegiatan yang dilakukan oleh ketiga kelompok masyarakat tersebut akan menjadi contoh dan menjadi usaha masyarakat yang berkelanjutan terhadap perubahan iklim.
“Sehingga tujuan penurunan emisi gas rumah kaca yang menjadi target dari Pemerintah sampai tahun 2020 sebesar 26% – 41% dapat tercapai,” ujarnya.
BACA JUGA