Tingkat Kepatuhan Protokol Kesehatan di Pasar Masih Kurang

Personil TNI melakukan penyemprotan di Pasar Pandansari

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pasar tradisonal menjadi salah satu klaster penularan covid-19 di Kota Balikpapan. Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan untuk memutus mata rantai penularan di pasar tradiosional.

Membagikan alat pelindung diri (APD) diantaranya masker, face shield, sarung tangan hingga tempat cuci tangan bagi petugas maupun para pedagang. Karena pasar merupakan tempat berkumpul dan beraktifitasnya masyarakat setiap hari.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Arzaedi Rahman mengatakan, memeriksa suhu tubuh pengunjung, pemasangan pembatas atau partisi dari plastik untuk menghindari kontak langsung antara pedagang dan pembeli sudah dilakukan.

“Beberapa pekan terakhir kami juga mengadakan rapid test di pasar rakyat. Bahkan sudah sempat dilakukan swab test juga kan,” ujarnya.

 “Ini kami lakukan demi persiapan menuju new normal. Intinya pelaksanaan new normal pasar rakyat di Balikpapan semoga bisa berjalan lancar,”

Rapid test hingga swab telah dilakukan di Pasar Pandansari, Pasar Inpres, Pasar Muara Rapak, Pasar Baru, Pasar Sepinggan hingga Pasar Klandasan.  Hanya saja diakuinya, masih kurangnya kesadaran pedagang dan masyarakat disiplin protokol kesehatan.

“Tapi ternyata tingkat kepatuhan warga pasar kurang. Hal yang terpenting adalah mengubah perilaku masyarakat pembiasaan perilaku new normal semakin digencarkan,”

Sementara kata dia, pembagian masker sudah dilakukan berkali-kali dari berbagai instansi maupun organisasi. Begitupun penyemprotan disinfektan pun sudah dilakukan secara berkala. “Tapi tetap kembali ke perilaku masyarakat,” ujarnya

“Kita semua tanpa terkecuali harus menjadi pelopor dalam menerapkan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan.”

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.