Tinjau Pasar Ramadan, Pedagang Keluhkan Harga Migor Tinggi
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Warga memanfaatkan momen Ramadan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satunya bagi mereka yang berdagang takjil di Balikpapan Permai (BP). Setiap Ramadan, pedagang di lokasi ini nyaris tak pernah sepi pembeli.
Pada Rabu sore (6/4/2022), Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, didampingi Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Vincentius Thirdy Hadmiarso, beserta sejumlah Kepala ODP di lingkungan Pemkot Balikpapan menyambangi lokasi tersebut.
Di sana Rahmad Mas’ud langsung berinteraksi dengan sejumlah pedagang. Dari pantauan media, tak jarang pedagang mengeluhkan harga minyak yang mahal kepada orang nomor satu di lingkungan Pemkot Balikpapan itu.
“Harga minyak goreng mahal pak, makanya kami naikan juga harga dagangan. Dari Rp 3.000 jadi Rp 3.500,” kata pedagang gorengan Tukini (44), kepada Rahmad Mas’ud.
Meski harga naik, warga Prapatan Dalam itu bersyukur para pembeli tahun ini lebih ramai dibandingkan saat bulan puasa tahun kemarin.
Ia pun berharap, hingga akhir bulan nanti selalu ramai dikunjungi warga yang mencari makanan untuk berbuka puasa.
“Tahun ini lebih ramai, banyak yang datang dan dagangan kami setiap hari habis terjual. Beda dengan tahun kemarin, dagangan selalu ada sisa karena pembeli sangat sepi,” ungkapnya.
Senada disampaikan Dahia (40). Pedagang minuman segar itu menyebut jika tahun ini lebih ramai. Dagangannya juga habis terjual sejak hari pertama puasa.
“Alhamdulillah sejak hari pertama itu banyak pembeli. Dagangan selalu habis. Enggak seperti tahun kemarin, sepi banget pembelinya,” ucap wanita berjilbab itu.
Sementara itu,Loka POM memeriksa belasan sampel jajanan buka puasa yang dijual pedagang di pasar Ramadan Balikpapan Permai dan Ruko Bandar.
“Kita ambil 16 sampel untuk mengecek ada atau tidak kandungan berbahaya bagi tubuh manusia seperti boraks, formalin, metanil yellow dan rhodamin B atau bahan pewarna tekstil,” kata Kepala Loka POM Kota Balikpapan, Sumyati Haslinda.
Menurut wanita berjilbab itu, pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan bahan berbahaya pada pangan olahan yang dikonsumsi saat buka puasa itu.
“Hasil pemeriksaan secara uji cepat yang dilaksanakan nihil bahan berbahaya atau semuanya negatif. Artinya aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” ungkap Sumyati Haslinda.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud bersyukur karena masyarakat sudah patuh akan peraturan tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya tersebut untuk diolah jadi makanan.
“Terimakasih kepada pedagang. Tadi dari sampel yang diperiksa tidak ada ditemukan bahan berbahaya. Mudahan di semua pasar Ramadan di Balikpapan seperti itu. Saya yakin semua patuh dan taat,” tutup Rahmad.
BACA JUGA