TNI Sebut Separatis TPNPB-OPM Posisinya Semakin Terjepit
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pasca baku tembak, TNI menyebut separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kini maikin terdesak.
“Kita tidak lagi bisa percaya mereka (OPM). Mereka yang menyerang loh, yang mendahului (serangan) mereka bukan kita, dan sekarang kondisinya terjepit,” ujar Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono
Dia mengungkapkan, dari baku tembak yang terjadi di wilayah Mugi-man, Kabupaten Nduga Papua, kemungkinan beberapa anggota separatis TPNPB-OPM juga tewas saat terlibat kontak tembak dengan tim satgas
“Dari mereka (TPNPB-OPM) pasti ada yang mati, tetapi mereka tidak menyebutkan,” kata Julius.
Seperti diketahui, dalam batu tembak tersebut, 5 prajurit TNI tewas. Empat prajurit TNI yang lebih dulu ditemukan tewas yakni Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prada Sukra.
Lalu terakhir, Pratu F yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Almarhum sebelumnya dinyatakan hilang kontak usai terlibat baku tembak pada Sabtu (15/4/2023) pekan kemarin..
“Almarhum merupakan korban kelima yang gugur oleh serangan gerombolan KST di Mugi-Mam Nduga, Sabtu (15/4/2023),” Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil kepada wartawan, Minggu (23/4/2023).
“Jenazah almarhum Pratu F ditemukan oleh tim gabungan yang sejak peristiwa penembakan itu terus mencari dan menelusuri tempat kejadian penembakan oleh KST,”
Namun Julius menyatakan, Pratu F bukan tewas tertembak oleh kelompok OPM. Melainkan tewas terjatuh dari jurang sedalam 140 meter saat hendak menyelamatkan diri dari serangan mendadak.
“Jadi escape-nya dia itu lompat ke jurang itu, tapi tidak ada luka tembak senjata masih ada,” kata Julius
Julius juga mengklaim hanya lima anggota TNI yang gugur dalam peristiwa tersebut. Sedangkan 31 lainnya selamat.
Julius mengimbau kepada masyarakat Papua untuk memisahkan diri dari kelompok TPNPB-OPM dan mengungsi ke wilayah yang aman. Sekaligus mengingatkan agar tidak termakan hasutan atau propaganda kelompok pejuang Papua Merdeka tersebut.
Julius menambahkan, kekinian, personel TNI di Nduga masih berupaya menyelamatkan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens dengan status siaga tempur. /suara.com
BACA JUGA