Tren Pasien Sembuh Meningkat, Lansia Terpapar Covid-19 Diimbau Konsultasi ke RS
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kasus penularan covid-19 di Indonesia terus menurun setiap harinya. Sementara angka kesembuhan pasien harian juga menunjukkan tren yang meningkat.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, angka kesembuhan mencapai 46.669 kasus pada Sabtu (05/03/2022) kemarin. Lebih tinggi dari Jumat (04/03/2022) sebanyak 40.462 kasus.,
“Dari pantuan kondisi penanganan pandemi COVID-19 secara harian maupun mingguan, meskipun beberapa indikator menunjukkan angka yang positif secara konsisten, namun kita masih perlu kerja keras dan kerja sama semua pihak agar pandemi bisa terkendali seperti yang diharapkan,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes.
Salah satu indikator yang terus dipantau adalah positivity rate dengan target di bawah 5%. Positivity rate pada Jumat (04/03/2022) pekan lalu, berada di posisi 13,58%, turun dari angka 17,43% di Kamis (03/33).
Dengan begitu, rata-rata positivity rate mingguan berubah menjadi 15,87%, berkurang dari posisi sebelumnya di angka 16,49%.
“Mempertimbangkan rentannya lansia yang terinfeksi COVID-19 menjadi bergejala berat dan berisiko fatal, maka pemerintah mengimbau agar lansia berkonsultasi ke dokter dan ke rumah sakit untuk menerima perawatan,” ujarnya.
“Langkah ini juga penting untuk membantu menekan angka kematian terutama pada golongan lansia,”
Sementara itu untuk masyarakat umum lainnya, apabila terinfeksi COVID-19 dan tanpa gejala (OTG) maupun bergejala ringan, bisa dirawat isolasi mandiri (isoman) di rumah maupun di isolasi terpusat (isoter) yang disediakan pemerintah.
Fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan baik di puskesmas, isoter, maupun konsultasi jarak jauh menggunakan fasilitas telemedisin bisa dimanfaatkan masyarakat dengan gejala ringan ataupun OTG.
“Pemerintah juga terus memperluas dan mempercepat cakupan vaksinasi primer dua dosis ditambah vaksinasi lanjutan (booster), guna memperkuat pertahanan masyarakat dari infeksi COVID-19, terutama dari gejala berat dan risiko kematian,” tutup dr. Nadia.
BACA JUGA