Unjuk Rasa di Jerman Protes Wacana Kebijakan Terhadap Imigran

Imigran Jerman
Puluhan ribu massa di Berlin, Jerman, protes RUU dari calon kanselir Jerman yang batasi jumlah imigran (YouTube DW News)

BERLIN, inibalikpapan.com – Ribuan warga berunjuk rasa di Berlin pada Minggu 2 Januari malam terhadap rencana pembatasan jumlah imigran usulan oposisi konservatif dukungan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD).

Friedrich Merz, pemimpin konservatif yang diperkirakan akan menjadi kanselir Jerman berikutnya setelah pemilihan nasional  pada 23 Februari.

Ia mensponsori rancangan undang-undang dengan dukungan AfD, yang mendobrak tabu terhadap kerja sama dengan partai paling kanan.

Sekitar 160.000 orang berkumpul di Gerbang Brandenburg Berlin, di sebelah gedung Bundestag yang lebih rendah, menurut polisi Berlin.

Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan “Kami adalah tembok pemisah, tidak ada kerja sama dengan AfD” dan “Merz, pulanglah, kamu memalukan!”.

Merz, kandidat kanselir dari CDU/CSU di Jerman, mencoba pada hari Jumat untuk meloloskan rancangan undang-undang terkait imigran melalui majelis.

Tetapi gagal mendapatkan mayoritas karena beberapa wakil dari partainya sendiri menolak untuk mendukungnya.

Kegagalan mereka untuk mendukung rancangan perjanjiannya merupakan pukulan terhadap otoritas Merz, yang telah mendorong undang-undang tersebut.

Padahal ada peringatan dari rekan-rekan partainya bahwa ia berisiko tak terpilih karena tuduhan memilih di pihak sayap kanan.

Partai-partai arus utama Jerman sebelumnya telah bergabung untuk mencegah AfD, yang berada di bawah pengawasan dinas keamanan Jerman.

AfD memperoleh kekuasaan legislatif, sesuatu yang mereka sebut sebagai tembok pemisah terhadap kelompok ekstrem kanan.

Rancangan undang-undang tersebut akan membatasi penyatuan kembali keluarga bagi sejumlah pengungsi dan menyerukan lebih banyak orang untuk menolak di perbatasan.

Dua pertiga publik di Jerman mendukung aturan imigran yang lebih kuat, menurut jajak pendapat terkini.

Merz berpendapat bahwa RUU tersebut merupakan respons darurat terhadap serangkaian pembunuhan besar-besaran di ruang publik oleh orang-orang dengan latar belakang imigran.

Namun Kanselir Olaf Scholz dari Partai Sosial Demokrat (SPD) dan Partai Hijau mengatakan proposal tersebut tidak akan menghentikan serangan dan melanggar hukum Eropa.

Pada hari Sabtu, puluhan ribu orang turun ke jalan di banyak kota Jerman lainnya, termasuk Hamburg, Stuttgart dan Leipzig, dalam protes serupa terhadap CDU/CSU dan AfD.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses