Top Header Ad

Upaya Konservasi Terumbu Karang, Tarik Minat Wisata Underwater

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemkot Balikpapan bersama PLN melakukan upaya dalam konservasi terumbu karang yang dilaksanakan di Pantai Damba Enggang Borneo, Rabu (12/6/2024).

Kepala UPTD TPA Manggar Kota Balikpapan Haryanto mengaku, DLH tentunya mendukung dan apresiasi juga ke Pokdarwis Pantai Damba Enggang Borneo dan PLN yang melaksanakan program ini. Mudah-mudahan berjalan baik dan berkelanjutan.

“Karena program ini sangat membantu dalam proses memelihara dan menjaga keanekaragaman hayati di perairan teluk Balikpapan,” ujar Haryanto kepada media, Rabu (12/6/2024).

Kata Haryanto, PLN sudah menunjukkan hal yang bagus dalam melaksanakan program CSR. Selain di pantai ini, tahun 2022 lalu UPTD TPA Manggar bekerja sama dengan PLN mengolah sampah organik menjadi bahan bakar.

“Kami berharap program disini juga bisa berjalan baik dan berkelanjutan,” harapnya.

Sementara itu, Ardan pengelola Pantai Damba Enggang Borneo mengaku sangat senang adanya program ini. Karena bisa membantu habitat terumbu karang yang menjadi lokasi perkembangbiakan  ikan.

“Juga sangat membantu sekali bagi masyarakat sekitar, yang mana program konservasi dan rehabilitasi terumbu karang,” akunya.

Rumah ikan dan Terumbu Karang dari Eks Isolator Beratnya 1 Ton

Lanjut Ardan, dalam konservasi terumbu karang ini ada media yang dijadikan tempat tumbuh kembang karang. Saat ini baru satu media dengan lebar 2 x 1 meter dengan ketinggian 1 meter.

Media terumbu karang memiliki berat 1 ton. Terbuat dari kerangka besi yang diberi rumah kaca dari bekas alat sutet. Media terumbu karang ini sudah dipasang sekitar 300 meter dari bibir pantai Damba, awal Juni 2024 lalu.

Untuk pencinta menyelam di Balikpapan itu masih sangat kurang. Jadi area dibawah laut kurang terekspos. 

“Awal pertama untuk mencintai wisata underwater mulai dari pemula, yang mana konsepnya snorkeling dan open water. Serta jadi pusat edukasi,” ujar Ardan yang aktif sebagai penyelam.

Perwakilan PLN UIP3B Dani Priyanto mengatakan bantuan yang diberikan PLN melalui CSR dalam bentuk pembuatan terumbu karang. Yakni memanfaatkan isolator yang sudah tidak terpakai sebagai media rumah ikan. Bagian isolator terdapat kaca atau keramik yang terpasang pada kabel SUTET.

“Isolator ini bentuknya seperti mangkok yang terbalk kemudian disusun panjang. Kami sudah pelajari media kaca atau keramik ini aman bagi lingkungan,” ujarnya.

Isolator kaca atau keramik yang dipakai ini adalah limbah atau barang tidak terpakai. solator sudah terkena petir sehingga fungsi listrik berkurang.

“Barang ini banyak menumpuk di gudang. Kemudian kami bersama Pokdarwis Damba dan pegiat lingkungan khususnya kelautan mengadakan membuat inovasi. Apa yang bisa kita perbuat dengan isolator ini,” tuturnya.

PLN katanya menjadikan isolator yang sudah tidak terpakai ini dijadikan media tumbuh terumbu karang. “Kita ketahui terumbu karang di dunia termasuk di Indonesia mengalami dedgradi yang cukup memprihatnkan. Penggunaan bom dan lalulintas bisa merusak itu,” katanya.

“Mungkin ini kecil tapi kita berharap ini bisa berdampak bagi laut kita,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.