UPTD Pelayanan Kesehatan ABK Ikutkan Anak-Anak Meriahkan Kemerdekaan RI dan Luncurkan Ayah Bisa
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Puluhan anak-anak berkebutuhan khusus ikut meriahkan peringatan Hari Kemerdekaan ke 78 tahun RI di halaman kantor UPTD Balai pelayanan kesehatan ABK, jalan Mufakat, Kelurahan Damai, Balikpapan Kota, Sabtu (19/8/2023) pagi.
Mereka didampingi orang tua tangguh atau ayah bisa yang ikut serta dalam lomba memasukan bola ke ember. sebagian besar peserta dibimbing oleh terapis atau orang tua.
Kegiatan ini ditinjau wali kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud sekaligus meluncurkan program inovasi ayah bisa. pada acara ini, Wali kota Balikpapan didampingi Ketua TP PKK Balikpapan H. Nurlena bersama Kepala DKK dr Andi Sri Juliarty, Kepala DP3AKB Kota Balikpapan Alwiati, Ketua IDI Balikpapan dr Natsir, orang tua dari pasien ABK, perwakilan rumah sakit dan puskesmas.
UPTD Balai Pelayanan Kesehatan ABK ini pada momen peringatan Kemerdekaan RI juga meluncurkan program inovasi Ayah Bisa. program ini bertujuan mengajak orang tua atau ayah untuk ikut memahami dan terampil ikut merawat anak berkebutuhan khusus.
Kepala UPTD Balai Pelayanan Kesehatan ABK Fatimah mengatakan UPTD ini sejak 2021 setelah keluarnya perwali. bertepatan dengan suasana hari Kemerdekaan digelar kegiatan lomba dan launching inovasi Ayah Bisa.
“Pagi ini kita alhamdulillah melaksanakan dua kegiatan yakni kegiatan lomba-lomba anak-anak. kami ingin menjadi bagian memberikan ruang atau tempat yang kadang ibu-ibunya cerita di kalau RT kadang di buly tidak diterima . Jadi kami berikan kesempatan untuk anak-anak dan orangtua bisa berpartisipasi memperingati hari kemerdekaan,” ujanrya.
Peluncuran Inovasi Ayah bisa diakui Fatimah tidak lepas dari ingin melibatkan lebih jauh kepada ayah atau bapak dalam hal diharapkan ayah bisa berperan aktif lebih besar serta memberikan pemahaman dalam mendidik anak-anak berkebutuhan khusus.
“Disini SDM ada 16 orang, terapis kami ada 7, ada psikologi klinis, terapi perilaku, terapi wicara dan beberapa yang kami lapis untuk terapi okupasi. Terapi okupasi ini susah jadi beberapa disini yang kami latih,” ungkapnya.
Dilibatkan ayah dalam terapi ABK ini karena beratnya beban ibu dalam keseharian. diakui Fatimah tidak jarang ibu dari ABK mengalami kesehatan mental seperti depresi bahkan mencoba bunuh diri karena luar biasa menghadapi ABK ini.
“Disini kami berharap ayah bisa berperan banyak walaupun ayah di keluarga bekerja tapi harapan kami bisa membantu ibu/istrinya menyiapkan anak akan terapi karena prosesnya panjang bisa bertahun-tahun. Jadi tidak mudah bagi orang tua yang memiliki anak-anak ini. harapan kami ayah bisa mendukung ibunya, anaknya, memotivasi, mendokan untuk bisa mencapai target terapi,”urainya.
Pihaknya juga menggelar kelas parenting yang dikuti ayah dari ABK dan ini mendapatkan sambutan positif terbukti dengan banyak yang hadir di UPTD Balai Pelayanan Kesehatan ABK.
“Alhamdulillah bapak-bapak banyak datang. ini direspon baik mudahan ayah punya pemahaman keterampilan dalam merawat anak-anak disabilitas. Mudah-mudahan anak-anak bisa menggapai kemandiriannya walaupun tidak bisa seperti anak biasa. tapi minimal ada progres dari sebelumnya,” tuturnya.
BACA JUGA